SuaraSurakarta.id - Setiap pasangan memiliki cara untuk menaikan gairah hubungan seks mereka. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan, banyak orang yang harus melakukan berbagai hal sebelum bercinta.
Hal itu antara lain berfantasi. Cara itu dianggap ampuh untuk menaikan gairah seksual.
Seksolog Zoya Amirin justru mengatakan membentuk fantasi bersama pasangan lebih mengasikkan dan lebih bermanfaat untuk hubungan.
"Ada banyak cara lain kok yang bisa saya adjust (sesuaikan), yang sama serunya (dengan rekam video). Bahkan untuk fantasi lebih asik sih dibandingkan ngeliat video kalian berdua melakukan hubungan seks," ujar Zoya saat dihubungi suara.com beberapa waktu lalu.
Menciptakan fantasi seksual, salah satunya bisa dibentuk dengan membuat cerita atau skenario film erotis yang bisa membangun hasrat dan gairah seksual pasangan semakin tinggi.
"Kalau Anda bisa membuat film erotis yang bintang nya adalah Anda berdua. Saling berbagi fantasi seksual tanpa menghakimi, itu seksi banget. Itu bisa menambah gairah tanpa harus pakai obat-obatan herbal," terang Zoya.
Manfaat lain saat berbagi fantasi seksual melalui cerita erotis, keintiman atau koneksi emosional suami istri akan lebih terjalin erat, seperti menggebu-gebu saat bertemu, sentuhan fisik hingga aktivitas saling menyayangi.
"Selalu berusaha jatuh cinta dengan pasangan, bertanggung jawab terasa terangsang, bertanggung jawab dalam orgasme, mengurangi gsngguan saat berhubungan seksual dan sebagainya," paparnya.
Sementara itu merekam aktivitas seksual bisa menjadi bumerang, lantaran kondisi Indonesia belum bisa melindungo hak privasi warganya.
Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona saat Berhubungan Seks, Ini Saran Ahli!
Sehingga saat dokumentasi seks pribadi tersebar, alih-alih fokus mencari pelaku penyebar, negara diberi peluang menghubung pemilik video, yang tak lain adalah korban.
"Udah jangan direkam kalau bisa langsung dihapus, karena orang segini jahatnya zaman begini, dan kita nggak dibolehin sama negara," ungkapnya.
Zoya juga menambahkan tidak hanya bisa dihukum, korban peretasan yang video pribadinya disebarkan juga harus menanggung aib sosial, terlebih bagi perempuan.
"Kalaupun dilindungi negara orang yang menyebarkan dihukum, tapi video udah kesebar. Malu juga, susah mau ngembaliin aib, apalagi untuk perempuan. Pasti lebih banyak didiskriminasi perempuannya," pungkas Zoya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran
-
Ketum Projo Budi Arie Temui Jokowi, Ini yang Dibahas