SuaraSurakarta.id - Musibah yang menimpa Suyanto (40) warga Dukuh Gunung Banyak RT 18, Katelan, Tangen, Kabupaten Sragen yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Aie rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2021) meninggalkan luka pilu.
Anak Suyanto yakni Sekar Ayuning Tyas, seperti dilansir dari Solopos.com jaringan Suara.com ternyata akan berulang tahun ke-3 pada Senin (11/1/2021) besok.
Istri dari Suyanto, Sri Wisnuwati mengakui Sekar akan berulang tahun ke-3 pada Senin. Ia tentu berharap momentum perayaan ulang tahun putrinya itu bisa dihadiri suami tercinta.
Namun, ia kini belum mengetahui keberadaan suaminya. Sedianya suaminya dijadwalkan sudah pulang ke rumah pada Senin, tepat di hari ulang tahun putrinya. Tapi, hilangnya Suyanto justru menjadi kado pahit di hari ulang tahun Sekar.
"Saya kemarin seharian memang tidak memegang HP. Waktu dikabari kalau pesawat hilang kontak, saya tidak yakin sehingga saya jawab itu pasti pesawat yang lain. Tapi, sampai sekarang nomor suami tidak bisa dihubungi," ujar Sri Wisnuwati saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Dukuh Girimulyo, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Minggu (10/1/2021).
Dirinya mengaku tidak pernah mendapat firasat apa-apa terkait hilangnya suaminya bersamaan dengan hilang kontak pesawat Sriwijaya Air.
Sri Wisnuwati mengakui suaminya memang bekerja sebagai tenaga kontrak di sebuah perusahaan konstruksi di Slipi, Jakarta. Ia biasa bekerja di luar Jawa sehingga sudah terbiasa memanfaakan jasa penerbangan pesawat.
"Tidak ada firasat apapun. Suami saya sudah biasa bekerja di luar Jawa. Dia memang biasa naik pesawat. Selama ini ya lancar-lancar saja," ujarnya.
Saat menyampaikan niat ingin berangkat ke Pontianak, Suyanto memang sempat ditangisi anaknya, Sekar. Oleh sebab itu, Suyanto dan adiknya, Riyanto, memilih berangkat malam menuju Jakarta supaya tidak diketahui anaknya.
Baca Juga: Co-Pilot Sriwijaya SJ 182 Diego Mamahit Hilang Bertugas, Ini Kata Keluarga
Saat anaknya bertanya di mana ayahnya, Sri Wisnuwati selalu menjawab belum pulang karena masih bekerja.
"Biasanya kalau diberi tahu kalau ayahnya masih bekerja, dia bisa menerima. Tidak rewel lagi," papar Sri Wisnuwati.
Seperti diketahui, Suyanto (40) bersama adiknya Riyanto (32) yang tinggal di Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan, Tangen, jadi korban dalam musibah tersebut.
Keduanya berangkat ke Pontianak untuk demi pekerjaan proyek pemasangan rolling door.
Berita Terkait
-
Terang yang Dinanti Tiba di Desa Ngruwet, Ini Kisah Bahagia Karmini Rasakan Kemerdekaan Energi
-
Wamendagri Ribka Haluk Kawal Langsung Penerbangan Perdana Maskapai Sriwijaya Air ke Wamena
-
Profil Hendry Lie: Kekayaan, Bisnis dan Kasus Hingga Jadi Tersangka Korupsi Timah
-
Skandal Timah! Bos Sriwijaya Air Hendry Lie Dibekuk Kejagung, Berawal dari Singapura
-
Berapa Kekayaan Hendry Lie? Aset Vila Bernilai Puluhan Miliar Disita Kejagung
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
KGPAA Tedjowulan Jadi Raja Sementara Keraton Solo hingga Penerus PB XIII Dinobatkan
-
Kapolri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Solo, Bahas Pengamanan Prosesi Pemakaman?
-
KGPAA Purbaya Diklaim Sebagai Raja Baru Keraton Solo, Ini Penjelasan Adik PB XIII
-
Puspo Wardoyo Berduka untuk PB XIII: Punya Kedekatan Khusus dengan Keraton Sejak Sekolah
-
Melayat Mendiang PB XIII, Sri Sultan Hamengkubuwono XSinggung Soal Regenerasi