Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | Lilis Varwati
Senin, 04 Januari 2021 | 14:08 WIB
Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)

"Tidak ada data (apakah lebih berbahaya), yang pasti lebih menular. Orang Afrika Selatan jelas kesulitan mengatasinya meskipun mereka tidak dapat memberikan data apa pun kepada kami saat ini," katanya dikutip dari Mirror.

Sir John mengatakan tim di Oxford sekarang sedang melihat bagaimana vaksin dapat menangani varian yang berbeda itu.

"Masih ada penelitian yang harus dilakukan, tetapi jika Anda bertanya firasat saya, saya pikir vaksin itu akan efektif melawan strain Kent dan saya tidak tahu tentang strain Afrika Selatan. Saya pikir ada tanda tanya besar di atas itu," ucapnya.

Meski begitu, Sir John meyakini mutasi virus tidak mungkin akan mematikan efek vaksin sepenuhnya. 

Baca Juga: Mawar AFI Akui Positif Terinfeksi Covid-19

"Saya pikir Anda masih akan memiliki efek residu, jadi pertanyaannya apakah kita dapat membuatnya bekerja. Jika kami tidak bisa (memastikan), sangat mungkin membuat vaksin baru dan itu tidak akan memakan waktu satu tahun," tuturnya.

Ketidakpastiaan itu, lanjut Sir John, lantaran para peneliti juga dihadapkan pada banyaknya mutasi virus yang terjadi. Ia menekankan agar publik harus tetap tenang dan meyakini akan baik-baik saja.

Load More