Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 03 Januari 2021 | 20:39 WIB
ILUSTRASI: Laskar FPI [Suara.com/Adie Prasetyo]

SuaraSurakarta.id - Front Pembela Islam dilarang pemerintah sejak Rabu (30/12/2020), tetapi pada hari yang sama sejumlah tokoh organisasi tersebut mendeklarasikan Front Persatuan Islam. Pimpinan FPI sejumlah daerah belum memutuskan langkah, apakah bergabung dengan wadah baru atau tidak.

Mantan Ketua FPI Yogyakarta - Jawa Tengah Bambang Tedi mengatakan sekarang sedang fokus mengurus Laskar Hizbullah DIY yang dia pimpin.

"Saya [sedang fokus] di Hizbullah, tapi di pusat sudah membentuk FPI [Front Persatuan Islam). Tapi Yogyakarta, saya sendiri belum memutuskan ikut ke anggota FPI itu," kata Bambang.

Jumlah anggota FPI di Yogyakarta dan Jawa Tengah mencapai ribuan orang. Di Yogyakarta  saja setidaknya ada delapan ribu orang.

Baca Juga: Heboh Karangan Bunga FPI Bubar di Padang: Dipesan OTK, Bertahan 1,5 Jam

"Jika di DIY sendiri ada sekitar delapan ribu anggota. Kan tersebar di Bantul, Wonosari [Gunungkidul] dan di Kulon Progo juga. Belum di Jateng dengan jumlah yang lebih besar," kata dia.

Bambang Tedi mengikuti aturan pemerintah setelah pelarangan FPI, di antaranya membantu polisi menertibkan atribut FPI di wilayahnya. Ribuan atribut berupa bendera dan plakat, kata Bambang, yang diturunkan, selanjutnya dimusnahkan.

"Dua papan plang yang sebelumnya dicat sudah kami turunkan. Saat ini kami taat kepada keputusan pemerintah," ujar Bambang.

Sebenarnya FPI DIY-Jawa Tengah sudah vakum hampir lima tahun terakhir. 

"Jika keputusan pemerintah kemarin, saya legawa karena wewenangnya pemerintah. Jadi mau apa lagi kita? Jika sudah dibubarkan, ya sudah dibubarkan," kata dia.

Baca Juga: Pakar Sebut Pembubaran FPI Berkaitan dengan Ahok, Ferdinand Beri Respon

Selain deklarasi organisasi baru, tim hukum FPI menyatakan persiapan untuk melawan secara konstitusional, yaitu menggugat lewat PTUN Jakarta.

Legowo

Dalam wawancara hari Kamis lalu, Bambang mengaku ikhlas dengan keputusan pemerintah melarang semua aktivitas FPI. Tetapi pembubaran organisasi tak lantas menyurutkan semangat perjuangan.

"Jika keputusan pemerintah kemarin, saya legowo, karena wewenangnya pemerintah. Jadi mau apalagi kita. Jika sudah dibubarkan ya sudah dibubarkan," kata Bambang.

Bambang mengatakan saat ini seluruh anak didiknya yang bergabung di FPI dimasukkan ke Hizbullah.

"Saya juga tergabung di (Laskar) Hizbullah. Saya ketua Hizbullah DIY dan saat ini anak-anak saya masukkan ke sana," kata dia.

Load More