Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Rena Pangesti
Kamis, 31 Desember 2020 | 10:24 WIB
Potret dokter Tirta bareng Toyota HiAce. (Facebook/Tirta Mandira Hudhi)

SuaraSurakarta.id - Dokter Tirta nampak emosional menanggapi adanya orang yang membuat surat hasil tes PCR palsu untuk syarat bepergian ke luar kota.

Lewat Insta Story, salah satu akun itu mempromosikan surat PCR palsu. Ia menerangkan pembeli tak harus melakukan swab dan hanya perlu menyertakan identitas diri.

“Yang mau PCR cuma butuh KTP. Nggak usah swab, satu jam jadi,” kata akun itu dalam cuplikan Insta Story yang diunggah dokter Tirta, Rabu (30/12/2020).

Surat PCR dijual Rp650.000 dan dijamin akan lolos dari dari pemeriksaan petugas.

Baca Juga: Geram! Ada Oknum Jual Swab Test Palsu, Dokter Tirta Meradang

“Testimoni udah 30+. Tenang, dokternya adalah temanku,” katanya.

Mendapati akun tersebut, dokter Tirta nampak emosional.

“Laknat kau @han.... Berani-berani jual surat PCR palsu,” kata dokter bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi.

“Banyak orang yang merana karena kebijakan PCR Covid ke Bali. Jangan kau manfaatkan bos buat keuntungan pribadi,” kata dokter Tirta yang juga seorang relawan penanganan Covid-19.

Menurut dia apapun alasannya, hal itu tak bisa dibenarkan.

Baca Juga: Setelah Dibombardir Warganet, Oknum Penjual Surat PCR Beri Klarifikasi!

“Kau dagang di close friend, banyak juga friend lo ngadu ke gua bos,” kata dia.

Ia tidak takut mengenai siapapun yang berada di belakang pemilik akun tersebut. Sebab, menurut dia, hal ini merugikan banyak orang.

“Nggak peduli kau beking siapa, siapa. Tindakan kau tidak bisa dibenarkan! Mau alesan belum jualan, iseng, tetap saja salah,” kata dia.

Dia telah melaporkan kejadian ini kepada pihak terkait.

“Orang antri PCR susah, ente manfaatin. Jelasin nanti di polisi sob,” katanya.

Dokter Tirta berharap siapapun yang membantu penipu itu juga harus diusut.

“Satgas Covid-19. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tolong dicek siapa dokter yang membantu ni orang. Seret oknumnya, gas, interogasi. Atau ini oknum cuma mencatut nama klinik? Bisa kena pencemaran nama baik loh,” kata dokter Tirta.

Load More