Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan | Novian Ardiansyah
Minggu, 27 Desember 2020 | 15:48 WIB
ILUSTRASI. Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Karopenmas Brigjen Pol Rusdi Hartono (kiri) dan Kabagpenum Kombes Pol Ahmad Ramadhan menunjukkan barang bukti teroris di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/12/2020). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]

SuaraSurakarta.id - Jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI)  terus melakukan regenerasi dan pelatihan. Terbaru, Detasemen Khusus 88 Antiteror menyebut JI memiliki pusat pelatihan di Jawa Tengah. 

Daerah itu seperti di Gintungan, Bandungan hingga Semarang. Pusat pelatihan itu digunakan JI untuk merekrut kader baru dari kalangan anak muda cerdas dari beberapa pondok pesantren secara professional. Pesertanya direkrut dari santri cerdas ranking 1 hingga 10. 

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan berujar target jaringan merekrut anak muda beprestasi dengan ranking 1 sampai 10 di ponpes untuk kemudian dibina menjadi pemimpin JI mendatang.

“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI. Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI),” kata Argo dalam keterangannya, Sabtu (26/12/2020).

Baca Juga: Terduga Teroris yang Dicokok Densus 88 di Mojokerto Nikahi Janda Empat Anak

ILUSTRASI- Latihan kelompok teroris Santoso di Poso. [Youtube]

Argo mengatakan, salah satu pusat pelatihan anggota JI ialah di sebuah villa berlantai dua yang berada di area sepi dengan vegetasi pohon cemara.

Villa tersebut sekaligus digunakan sebagai tempat istirahat dan tidur para anggotan JI.

Di villa yang sama itu anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.

Untuk melatih kalangan muda, JI menyiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anak muda agar terampil dalam bela diri, menggunakan pedang dan samurai hingga penyergapan dan perakitan bom.

“Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus,” papar Argo.

Baca Juga: Tim Densus 88 Tangkap Terduga Teroris 'Kearab-araban' di Mojokerto

Ia berujar, saat ini, sudah ada tujuh angkatan dengan total 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah pusat pelatihan yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Bahkan, sudah da anak muda yang berhasil direkrut dan dilatih kemudian dikirim JI ke Suriah mulai periode 2013 sampai 2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh JI.

“Setelah pelatihan di sini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI),” imbuh Argo.

Load More