Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 26 Desember 2020 | 16:35 WIB
Proses renovasi Stadion Sriwedari sebagai salah satu lokasi latihan Piala Dunia U-20 di Solo.(Suara.com/Ronald Seger Prabowo)

SuaraSurakarta.id - FIFA resmi menunda Piala Dunia U-20 di Indonesia sertaU-17 di Peru. Belum berakhirnya pandemi Covid-19 membuat otoritas tertinggi sepak bola dunia itu memundurkan kick-off ke 2023.

Keputusan itu tentu saja membuat kota-kota penyelenggara harus bersabar terlebih dahulu, termasuk Kota Solo.

Seperti diketahui, Stadion Manahan jadi salah satu venue Piala Dunia U-20. Selain itu, empat lapangan di Kota Bengawan juga dipilih menjadi lokasi latihan.

Bahkan dari pantauan Suara.com, proses renovasi empat lapangan pendukung masih berlangsung di bawah kendali PT Nindya Karya (Persero).

Baca Juga: PSSI Hormati Keputusan FIFA Tunda Piala Dunia U-20

Empat lapangan tersebut adalah Lapangan Kottabarat, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Sriwaru, dan Stadion Sriwedari.

Berkait dengan pelaksanaan renovasi Stadion Manahan dan empat lapangan latihan, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo memastikan proses itu terus berlanjut.

Rekanan pelaksana proyek telah melakukan tanda tangan kontrak 6 November lalu dan berakhir pertengahan tahun.

"Karena sudah melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan tetap lanjut, meskipun Piala Dunia U-20 ditunda 2023," kata Rudy, Sabtu (26/12/2020).

Diketahui, Kemen PUPR mengucurkan dana Rp 78,8 miliar untuk memperbaiki lampu Stadion Mamahan dari 1.500 LUX menjadi 2.400 LUX.

Baca Juga: FIFA Resmi Batalkan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia

Dana sebesar itu juga diperuntukan memperbaiki empat lapangan latihan pemain negara peserta Piala Dunia U-20.

"Harapannya dengan penundaan ini semua persiapan bisa lebih matang. Baik sisi timnasnya maupun insfrastruktur pendukung," tegas dia.

Load More