SuaraSurakarta.id - Toleransi antarumat beragama menjadi salah satu kunci keamanan dan kondusivitas bangsa dan negara termasuk di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan pakar paham radikalisme Indonesia, Amir Mahmud saat berbincang dengan wartawan di Solo, Minggu (20/12/2020).
"Jadi dimulai dari bagaimana kita mendudukan anak bangsa untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan dan religius. Sehingga toleransi ini akan terus terjaga sehingga terciptalah keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat," kata Amir.
Veteran Afganistan angkatan 1986 tak menampik jika kondisi Indonesia saat ini belum stabil.
Baca Juga: Ketum PP Muhammadiyah: Tokoh Agama Harus Beri Contoh Baik Pada Pengikutnya
Tak hanya pandemi Covid-19 yang menghantam hampir sepanjang tahun, namun juga munculnya aksi intoleransi hingga mengarah ke ekstrimisme yang terjadi.
Dia mencontohkan, kasus penembakan dan penyeranan yang terjadi di tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 50 beberapa waktu lalu dengan melibatkan anggota ormas tertentu.
"Saya berpesan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan adanya tindakan yang mengatasnamakan agama. Sehingga muncul gerakan intoleransi," ujar dia.
Pendiri lembaga Amir Mahmud Center itu menegaskan, keamanan dan kondusivitas negara tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan semata.
Namun juga tanggung jawab seluruh warga negara untuk menjaga situasi tetap dingin di penjuru pelosok negeri.
Baca Juga: PP Muhammadiyah: Tokoh Agama Seharusnya Jaga Toleransi, Bukan Buat Ricuh
Dia melanjutkan, tugas mengenai toleransi ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah, namun menjadi tugas semua komponen anak bangsa.
"Bukan hanya presiden atau menteri saja. Namun seluruh anak bangsa ini memiliki peran penting untuk menciptakan iklim kebersamaan sehingga negara ini utuh," paparnya.
Berita Terkait
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Wamenekraf Sebut Destinasi Ini Wujud Toleransi dan Kreativitas dalam Pariwisata Indonesia
-
Lebih dari Sekadar Tren: War Takjil sebagai Perekat Toleransi
-
Rampung Juli 2025, Indonesia Bakal Punya Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu Negeri Pertama
-
Kisah Oshin, Simbol Persatuan: Menjaga Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Tanpa Batas Agama
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Pertamina Pecat Kru Mobil Tangki Buntut BBM Oplosan di SPBU Trucuk Klaten
-
BBM Oplosan Air di SPBU Trucuk Klaten: Polisi Tetapkan Satu Tersangka
-
Kisah Mistis dan Sejarah Kelam Jembatan Bacem Sukoharjo
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Ijazah Jokowi Kembali Jadi Polemik: Tim Kuasa Hukum Siapkan Langkah Mengejutkan