SuaraSurakarta.id - Kebijakan terkait karantina bagi pemudik yang datang ke Solo menuai kritik dari kalangan pengusaha dibidang pariwisata. Bukannya mendapat pujian, kebijakan tersebut mendapat kritikan, sebab dianggap akan memperburuk ekonomi Kota Solo.
Menanggapi hal itu, Pemkot Solo bakal mengajak sejumlah pihak, utamanya pelaku wisata dan perhotelan guna menangguk masukan. Regulasi itu diharapkan tidak mengabaikan hak dasar warga, misalnya bepergian untuk menikah, menjenguk orang tua yang sakit, dan sebagainya.
Dilansir sari Solopos.com media jaringan Suara.com, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengatakan pihaknya masih membahas kategori pemudik yang bakal diminta karantina di Solo Technopark (STP). Salah satunya, memilah kepentingan mereka datang ke Kota Bengawan.
“Kalau kepentingan memenuhi hak dasar, menikah, menjenguk orang tua sakit, itu ‘kan masuk pengecualian. Makanya, saringan akan lebih diketatkan lagi. Kami kemarin berdebat panjang di ruang rapat karena itu. Jangan sampai regulasi ini melanggar hak dasar,” kata dia, Minggu (13/12/2020).
Baca Juga: Begini Suasana Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Covid-19
Selain itu, regulasi tersebut juga diharapkan tidak tumpang tindih dengan aturan dari pemerintah pusat. Detail lainnya adalah asal pemudik, misalnya dari Soloraya, kemudian yang tak memiliki tujuan jelas. Termasuk, mereka yang datang ke Solo untuk berwisata, berbelanja, atau perjalanan bisnis yang tak bisa ditunda.
Menurutnya, masukan dari berbagai pihak akan dihimpun, seperti dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), pengelola wisata, dan sebagainya.
“Pekerja, pedagang pasar, dan sebagainya, enggak bisa kalau diminta karantina mandiri. Pasar tradisional Solo itu mayoritas pedagangnya dari luar kota. ASN [aparatur sipil negara]-nya juga banyak dari luar kota. Kalau dipukul rata semua, ya tidak bisa. Makanya kami detailkan dan memang butuh waktu panjang sampai ke final,” jelasnya.
Regulasi tersebut ditarget selesai pada 16 Desember dan berlaku hari itu juga. Ahyani berharap kesepakatan bisa tercapai dalam tiga hari ke depan.
Kasus Covid-19 Solo Terus Bertambah
Baca Juga: Gibran Ditelepon Jokowi Sebelum Nyoblos di TPS, Bahas Apa?
Di sisi lain, kumulatif kasus Covid-19 di Kota Solo hingga Minggu berjumlah 3.421 orang. Dalam dua hari terakhir penambahannya hampir 200 orang. Perincian 3.421 orang itu meliputi 2.024 sembuh/pulang, 1,030 isolasi mandiri, 199 rawat inap, dan 168 meninggal dunia.
Tingginya kasus membuat rumor beredar di aplikasi perpesanan WhatApp yang menyebut bahwa ruang rawat inap rumah sakit (RS) di Solo penuh untuk pasien non-covid.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menampik kabar itu.
“Mungkin dia hanya datang ke satu RS sesuai rujukan, jadi tidak mengecek RS lain. Tidak seluruh RS. Karena setiap RS punya jumlah hunian yang berbeda. Seharusnya saat RS penuh, dia kemudian dialihkan ke RS lain. Lha, itu RS mana infonya? Saya sampai sekarang belum mendapatkan info terkait hal itu,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi