"Karena apa? Kalau saya mengatakan para tentara-tentara budaya ini yang terhimpun pada satuan-satuan masyarakat adat dan kebudayaan ini merupakan benteng, merupakan benteng budaya. Mereka merupakan culture troop, tentara-tentara budaya yang harus mendapatkan naungan," lanjutnya.
Selian itu kenapa membicarakan aset-aset keraton kembali. Karena keraton menginginkan bahwa keraton itu bisa melakukan pendanaan sendiri.
"Karena memang dulu sudah disiapkan mulai dari fasilitas tanaman yang dipakai atau pohon-pohon jati yang dipakai untuk membangun, merenovasi itu khusus. Disitu ada nilai-nilai budaya yang luar biasa, ada nilai-nilai filosofi luar biasa," sambung dia.
Pengembalian Solo menjadi DIS akan membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Apalagi bagi negara Indonesia sebagai penguat kebangsaan dan persatuan.
Baca Juga:Kebersamaan Keluarga Keraton Solo Warnai Hajad Dalem Sungkeman Idul Fitri
"Jadi, seyogyanya pengembalian daerah istimewa ini memberi dampak yang luar biasa bagi masyarakat Surakarta khususnya dan bagi negara kesatuan Republik Indonesia sebagai penguat kebangsaan, penguat kebhinekaan, pemuat persatuan," ujarnya.
![Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo menggelar HajadDalem Garebeg Pasa JE 1958, Selasa (1/4/2025) siang. [Suara.com/dok]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/01/47377-keraton-solo.jpg)
Dany menegaskan bahwa keraton tetap merah putih, sehingga masyarakat jangan khawatir. Karena dalam setiap wilujengan, setiap doa-doa keselamatan Keraton selalu mendoakan NKRI utuh dan para pemimpin.
"Jangan khawatir bahwa Keraton Surakarta ini oh ini berarti Keraton gini-gini tidak. Keraton Surakarta saya pastikan merah putih total," tandas dia.
Dany menambahkan wacana pembentukan DIS perlu kajian banyak. Keraton juga nanti akan menyampaikan manfaat-manfaat yang utama.
"Jadi ini memandangnya adalah nilai manfaat ke depan ketika Surakarta menjadi daerah istimewa setingkat gubernur. Ini perlu kajian banyak, nanti kita sampaikan juga manfaat-manfaat yang utama," pungkasnya.
Baca Juga:Dhawuh Dalem Paku Buwono XIII, Garebeg Pasa Keraton Solo Berlangsung Khidmat
Kontributor : Ari Welianto
- 1
- 2