Solo Terkenal Sumbu Pendek, FKMS Desak Pilpres 2024 Tak Gunakan Narasi Kampanye Hitam

Narasi black campaign berpotensi akan meningkatkan gesekan di tengah masyarakat Kota Solo.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 29 Oktober 2023 | 11:45 WIB
Solo Terkenal Sumbu Pendek, FKMS Desak Pilpres 2024 Tak Gunakan Narasi Kampanye Hitam
Forum Komunikasi Marhaenis Surakarta (FKMS) saat menggelar deklarasi Pemilu Damai di Tugu Kebangkitan Nasional, Solo, Sabtu (28/10/2023) sore. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

SuaraSurakarta.id - Koordinator Forum Komunikasi Marhaenis Surakarta (FKMS), Edo Johan mendesak tiga pasangana capres dan cawapres tak menggunakan narasi kampanye hitam menghadapi Pilpres 2024.

Menurutnya,  narasi black campaign termasuk penggunaan politik identitas hingga hoax berpotensi akan meningkatkan gesekan di tengah masyarakat Kota Solo.

"Solo ini kan sumbu pendek, lihat saja kasus 1999 di Kota Solo. Waktu itu terjadi pembakaran dan pengerusakan di sejumlah kawasan di Kota Solo ini," kata Edo Johan dalam deklarasi Pemilu Damai di Tugu Kebangkitan Nasional, Solo, Sabtu (28/10/2023) sore.

Untuk itu, dirinya wewanti-wanti semua pihak agar tragedi itu tidak terulang lagi.

Baca Juga:Relawan 'Penerus Negeri' Lantangkan Deklarasi Dukungan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

"Mari kita sama-sama menjaga iklim politik Bangsa Indonesia supaya nantinya melahirkan pemimpin yang berkualitas," jelas dia.

Disinggung mengenai kampanye politik identitas yang tidak menutup kemungkinan digunakan oleh pasangan Capres/ Cawapres, menurut Edo, hal itu jangan sampai terjadi.

Dia meminta, agar pasangan Capres/ Cawapres maupun partai politik pengusung menggunakan cara-cara yang cerdas dengan memberikan pelajaran politik kepada masyarakat.

"Jangan sampai lah, politik identitas atau agama ini dijadikan alat untuk meraih kekuasaan. Justru, yang dirugikan masyarakat. Akan timbul polarisasi hingga membuat jurang pemisah yang berdampak mengancam NKRI," kata Edo.

Sementara itu, tokoh senior Marhaenis Kota Solo, Purwono mengatakan, Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Jangan sampai, karena beda pilihan justru mengancam kebhinekaan yang sudah dibangun oleh leluhur bangsa.

Baca Juga:Andre Rosiade Ungkap di Balik Gagalnya Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo

"Jangan sampai, karena Pemilu 2024 ini, kita sebagai bangsa justru terpecah belah. Mari, gunakan cara-cara yang sopan, cerdas dan membangun agar negara Indonesia dapat makin maju," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini