Saat rumahnya roboh, ia langsung lari ke pengelola proyek. Itu langsung ditanggapi dan katanya akan segera diperbaiki.
"Dari pihak Adi Karya sudah survei kerusakan dan segera melakukan perbaikan. Sudah dirinci, besok langsung belanja material dan dikerjakan. Bagusnya langsung tanggap," papar dia.
"Nanti dirobohkan dulu terus dibangun. Itu diganti semua yang roboh, jadi nanti dapur dan kamar mandi bangunan baru," lanjutnya.
Untuk sementara bersama istri dan anaknya mengungsi di kios sampai itu diperbaiki. Karena mau tinggal ini khawatir roboh, sehingga takut.
"Sementara tinggal di kios dulu. Tidak berani tidur di rumah," ucap dia.
Hal senada juga disampaikan warga lain, Adhit yang rumahnya retak-retak diberbagai bagian rumah.
"Rumah saya cuma retak-retak dan genteng melorot. Kalau yang roboh rumahnya Mas Dayat," jelasnya.
Adhit berharap jangan sampai roboh. Namun retaknya itu semakin melebar dan membahayakan.
"Sudah komunikasi sama kontraktor tapi tidak ada tanggapan atau kompensasi. Tidak ada kompensasi, tidak ada ganti rugi, sudah berusaha tapi tidak ada hasilnya," imbuh dia.
Adhit menambahkan rata-rata rumah di sekitar sini yang temboknya retak-retak. Tapi hanya pada diam saja, karena mau bagaimana lagi.
Kontributor : Ari Welianto