"Adanya jalan tol juga berkontribusi menurunkan jumlah armada yang singgah ke terminal,” lanjut dia.
Kondisi itu membuat pendapatan dari penarikan retribusi pun menurun. Bahkan sekarang hanya mengandalkan tarif retribusi dari bus besar Rp 5.000 per bus, sedang bus sedang tidak.
"Kan bus sedang saat ini tinggal BST. Itupun tidak boleh dipungut biaya retribusi, kan subsidi dari pemerintah," sambungnya.
Untuk menutup biasa sewa lahan, karena lahan kawasan Terminal Kartasura itu pemerintah provinsi menyewa lahan di Pemerintah Desa (Pemdes) Wirogunan Kecamatan Kartasura. Pihak terminal menyewakan lahan sebelah utara untuk parkir sejak 2022 lalu.
Baca Juga:Libur Panjang Idul Adha, Jumlah Penumpang di Terminal Kalideres Meningkat
“Kami sudah menyewakan lahan di sebelah utara, sewanya itu per bulan Rp 1,7 juta. Karena dengan kondisi sekarang tidak bisa mengandalkan retribusi saja," jelas dia.
Lokasi terminal, lanjut dia, jauh dari jalan raya sekitar 3 km. Sehingga banyak bus dari arah Solo, Semarang, atau Yogyakarta tidak masuk terminal tapi langsung.
Kontributor : Ari Welianto