SuaraSurakarta.id - Sebanyak 96 persen responden menyatakan puas terhadap dua tahun pemerintahan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa dalam memimpin Kota Solo tahun 2023.
Capaian ini lebih baik dibandingkan satu tahun pemerintahan Gibran-Teguh tahun 2022 kemarin. Pada tahun 2022 kemarin
tingkat kepuasan masyarakat hanya 94 persen dan ini mengalami peningkatan 2 persen.
Ini merupakan hasil survei indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang digelar Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Program Pascasarjana Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.
"Sebanyak 96 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintah Gibran-Teguh. Kinerjanya naik 2 persen dibandingkan sebelumnya dan dalam katagori memuaskan," terang Ketua Prodi MAP Unisri Solo, Suwardi saat menyampaikan hasil survei, Rabu (15/2/2023).
Menurutnya rapor nilai masyarakat untuk dua tahun pemerintahan Gibran-Teguh juga lebih jika dibandingkan sebelumnya. Untuk tahun ini ada 79,4 persen, sedangkan tahun sebelumnya hanya 79,3 persen.
"Rapor masyarakat dua tahun pemerintahan Gibran-Teguh itu mencapai 79,4 persen. Tahun sebelumnya hanya 79,3 persen saja," kata dia.
Suwardi menjelaskan ada tujuh aspek apresiasi capaian kinerja positif dengan persepsi. Ketujuh itu adalah kualitas pelayanan aparatur pemkot di kantor kelurahan, kecamatan, dan balai kota. Lalu pengelolaan isu keamanan, pengaturan lalu lintas.
Kemudian pengaturan pedagang kaki lima, responsivitas pemkot atas persoalan warga, keberpihakan pemkot pada keluarga pra sejahtera.
Selanjutnya ada kebijakan pemkot untuk mendorong perekonomian melalui pembangunan infrastruktur perkotaan. Serta penyelenggaraan berbagai even (perhelatan) skala internasional, nasional, maupun lokal.
Baca Juga:Resmi! Stadion Manahan Tuan Rumah Final Piala Dunia U-20 2023
"Jadi memang kinerja dua tahun Gibran-Teguh excellent (bagus sekali). Faktanya bisa kita lihat, seperti Masjid Raja Zayed, PLTSa, Solo Safari Hingga flyover joglo. Saya termasuk yang percaya kalau wali kotanya bukan Mas Gibran kelihatannya agak banyak kendala untuk merealisasikan proyek-proyek besar itu," papar dia.
Suwardi mengatakan survei ini dilakukan dengan berbagai tahapan, sedangkan proses pengumpulan data lapangan dilakukan dengan teknik face to face.
Untuk responden ada 560 responden yang ada di 56 titik. Jumlah tersebut lebih banyak saat dilakukan survei sebelumnya.
Kontributor : Ari Welianto