SuaraSurakarta.id - Kesehatan anak memiliki mitos atau kepercayaan yang kadang tidak masuk dalam logika berfikir manusia. Mitos dan fakta seputar kesehatan anak banyak berseliweran di berbagai media sosial.
Hal tersebut tentunya membuat orangtua kebingungan, khususnya bagi para ibu baru. Lalu apa saja mitosnya?
Dokter spesialis anak dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS mengupas tuntas tentang lima mitos dan fakta seputar kesehatan anak dan keluarga agar tidak salah mengambil keputusan serta lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial.
Berikut adalah beberapa mitos dan faktanya yang dikutip dari ANTARA pada Minggu (13/11/2022).
Baca Juga:65 Persen Kematian Anak di RSCM Akibat Gagal Ginjal Akut Misterius
1. Mitos: susu formula menurunkan kecerdasan anak

Faktanya, kecerdasan anak ditentukan oleh tiga faktor utama, yakni kebutuhan asuh (makanan dan minuman bernutrisi), kebutuhan asih (pemenuhan kasih sayang) dan kebutuhan asah (stimulasi yang tepat).
"Susu formula di sisi lain, bisa menjadi solusi yang bisa membantu anak di atas satu tahun menaikkan berat badan," ujar dr. Tiwi.
dr. Tiwi juga menyarankan orangtua untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahan susu, misalnya es krim atau gelato, agar lebih menarik bagi anak.
2. Mitos: bayi jangan sampai "bau tangan"
Baca Juga:Waspada Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Pahami Gejalanya

Bayi "bau tangan" adalah istilah untuk bayi yang selalu ingin digendong. Menurut dr. Tiwi, pada dasarnya bayi perlu digendong karena bayi perlu merasakan keamanan serta sentuhan yang hangat. Menggendong bayi juga dapat menumbuhkan rasa percaya bayi terhadap orangtua.
- 1
- 2