Kemudian teman lainnya menyapu lantai dan tasnya dipindah. Tapi tanpa disadari es teh tersebut tumpah di lantai kelas.
Selanjutnya korban bermaksud membersihkan tumpahan tersebut dengan sapu dengan cara diputar-putar.
Tanpa disengaja ayunan sapu yang keadaan basah percikan air mengenai sebagian teman kelas 8A.
"Dengan adanya cipratan es teh tersebut, guru menanyakan siapa yang memercikkan air tadi dan dijawab oleh korban 'saya bu'," terang Dalmadi.
Baca Juga:Pemprov Sumbar Diminta Naikkan Upah Guru Honorer dari Rp 50 Ribu Jadi Rp 100 Ribu per Jam
Menurutnya, lalu guru yang bersangkutan mendatangi korban dan menyuruh maju ke depan kelas. Tapi korban menanyakan ke guru, apa bu guru terkena percikan air.
"Lalu dijawab bu guru kowe nantang aku. Lalu menampar ke arah pipi kiri sebanyak dua kali," katanya.
Sebenarnya ada siswa lain yang melerai tapi oleh bu guru disuruh mingir sambil menampar ke arah pipi kiri korban tapi tidak mengenai.
Selanjutnya oleh bu guru, korban diminta melepas jas almater dan dipakai lap meja yang kena percikan bekas tumpahan es.
"Oleh bu guru lalu jas dibuang ke lantai dengan cara disampar pakai kaki oleh guru," sambung dia.
Baca Juga:Siap-siap! Pemkab Lebak Buka Penerimaan CASN, Ada 2.224 Kuota untuk Nakes dan Guru
Dalmadi menambahkan, jika kejadian ini sudah dilakukan mediasi oleh kedua belah pihak.