SuaraSurakarta.id - Tragedi Staion Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) menimbulkan keprihatinan banyak pihak.
Bahkan peristiwa memilukan dalam sepak bola di dunia itu juga menjadi sorotan sejumlah media di China.
CGTN, media penyiaran televisi China berjaringan internasional, pada Minggu (2/10/2022) pagi menurunkan laporan soal kerusuhan itu.
"Tragedi itu terjadi setelah pertandingan sepak bola antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya," kata pembaca berita The World Today, program yang disiarkan CGTN dalam versi bahasa Inggris setiap pagi dilansir dari ANTARA.
Baca Juga:Perintah Khusus Jokowi Ke Kapolri: Usut Tuntas Tragedi Di Stadion Kanjuruhan
CCTV 13, saluran berita terpopuler di China, juga menurunkan laporan utamanya tentang tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam.
"Polisi setempat sedang melakukan investigasi atas peristiwa tersebut," kata pembaca berita CCTV 13 dalam versi Mandarin pada Minggu pagi.
Tidak ketinggalan, platform pesan video singkat yang populer di China, Kuai Shou, memperlihatkan video-video tentang peristiwa maut di kandang klub sepak bola berjuluk "Singo Edan" itu.
Video-video tersebut diunggah oleh beberapa media lokal berbahasa Mandarin, seperti Tianmu Xinwen, Hongxing Xinwen, Xibeiwang Kantai, dan Shichuan Guangcha.
"Yinni tiyuchang baoli shijian", tulis Tianmu Xinwun, pada video berita yang diunggah oleh beberapa pengguna akun Kuai Shou. Judul video tersebut dalam bahasa Indonesia berarti "Tragedi Kerusuhan di Stadion Indonesia".
Tianmu Xinwun, selain itu, memberikan subjudul "127 suporter dan dua polisi tewas" dan "mayoritas korban akibat gas air mata".
Media tersebut juga mengutip pernyataan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.
Hanya dalam hitungan beberapa jam sejak diunggah di Kuai Shou, video-video tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan langsung viral di China, negara yang memiliki jumlah warganet terbesar di dunia.
Kericuhan pada Sabtu malam terjadi usai tuan rumah Arema FC menjamu tamunya, Persebaya.
Sebagian dari massa suporter, yang berjuluk Aremania, merangsek masuk ke area lapangan setelah tim pujaannya kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.
Para pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.
- 1
- 2