Keren! Untuk Pertama Kali, Kotamaya Bakal Bawa Solo Batik Carnival ke Dunia Metaverse

Solo Batik Carnival bisa diikuti semua kalangan, tidak terbatas hanya kaum elit saja yang dapat menikmati teknologi metaverse.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 04 September 2022 | 20:17 WIB
Keren! Untuk Pertama Kali, Kotamaya Bakal Bawa Solo Batik Carnival ke Dunia Metaverse
Founder Kotamaya, Daniel Santoso memperlihatkan aplikasi digital dalam gelaran Solo Batik Carnival ke-13 dalam jumpa pers di Kantor Camat Jebres, Minggu (4/9/2022). [Dok Kotamaya]

SuaraSurakarta.id - Solo Batik Carnival (SBC) akan kembali digelar Pemerintah Kota Solo, 2 Oktober 2022 setelah dua tahun terhenti karena Pandemi Covid-19.

Namun pada penyelenggaraan tahun ini, ada sedikit sentuhan berbeda dengan adanya konsep membawa SBC ke dunia Metaverse.

Adalah Kotamaya yang menjadikan pergelaran Solo Batik Carnival dalam bentuk berbeda pada penyelenggaraan tahun ini secara visual ke platform Metaverse.

Kotamaya merupakan platform kehidupan virtual atau bahasa trennya saat ini disebut metaverse merakyat, karena Kotamaya dapat dengan mudah diakses di manapun dan kapan pun secara gratis menggunakan HP dari yang seri low end (Android seri 6 dengan ram minimal 1 GB).

Baca Juga:MetaNesia Sajikan Dunia Metaverse di Turnamen E-sport Internasional

Daniel Santoso, founder Kotamaya menjelaskan Solo Batik Carnival dari kehidupan nyata dibawa masuk ke dalam kehidupan virtual.

"Caranya sangat mudah hanya dengan memfoto pakaian dasar beserta aksesorisnya menggunakan fitur Fashion Studio di dalam aplikasi Kotamaya dan secara instan akan menjadi kostum SBC Virtual yang dipakai figur avatar dengan wajah peserta secara real," kata Daniel Santoso saat Workshop Virtualisasi Solo Batik Carnival 13 di Kantor Kecamatan Jebres, Minggu (4/9/2022).

Lalu bagaimana membuat fitur atau figur Avatar ke dalam Kotamaya berbentuk Metaverse?

Daniel menjelaskan, untuk membuat figur avatar ini, peserta hanya perlu mengambil foto selfie dan otomatis akan terkonversi menjadi dirinya dalam versi virtual 3-dimensi.

"Hasil virtualisasi kostum dengan figur avatar ini akan dipamerkan melalui karnaval virtual di aplikasi Kotamaya pada tanggal 2 oktober 2022 serentak dengan acara Solo Batik Carnival 13 secara offline," ucapnya.

Baca Juga:Metaverse Sebagai Sumber Pendapatan Daerah (PAD) dan Objek Perizinan Baru Bagi Daerah, Mungkinkah?

Dengan masuk di platform Kotamaya, seluruh masyarakat khususnya dari luar Solo dapat saling bertemu dan berinteraksi secara virtual menggunakan figur avatarnya masing-masing untuk menyaksikan euforia acara tahunan yang diadakan oleh Pemkot Surakarta.

Terobosan baru Solo Batik Carnival tahun ini yang akan diadakan di dua dunia yakni dunia nyata dan dunia virtual diharapkan dapat memberikan inspirasi, mengangkat nilai sosial dan kebudayaan Indonesia ke kancah nasional bahkan internasional.

Daniel Santoso juga ingin Solo Batik Carnival bisa diikuti semua kalangan, tidak terbatas hanya kaum elit saja yang dapat menikmati teknologi metaverse.

"Sehingga, setiap individu mendapatkan kesempatan dan harapan baru untuk terus melangkah maju mengembangkan usaha ataupun 'passion' nya melalui aplikasi metaverse merakyat Kotamaya," pungkas Daniel.

Ketua Yayasan SBC, Lia Imelda mengatakan, Solo Batik Carnival (SBC) akan digelar Pemkot Surakarta pada 2 Oktober 2022 setelah dua tahun tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19.

Agenda tahunan Kota Solo ini mengadopsi konsep transformasi digital metaverse yang memungkinkan pergelaran seni disaksikan di dunia nyata dan maya/online atau dua dunia.

Pada tahun ini, SBC mengusung tema Metaverse “The Precious Legacy”, pergelaran seni dan budaya di Kota Solo ke-13 ini menjadi bukti bahwa Batik Kota Solo bisa lebih dari melampaui dunia.

Tema tersebut dipilih guna mengubah pola pikir masyarakat untuk berkreativitas tanpa batas meski dalam keadaan terbatas.

“Bersama Kotamaya mencoba menghadirkan Solo Batik Carnival (SBC) dengan konsep yang berbeda dari sebelumnya dengan merujuk pada kemajuan teknologi futuristik, yang berfokus pada kehadiran smartphone yang memungkinkan sebuah peristiwa secara seketika dan serentak yang dapat disaksikan di belahan bumi manapun,” kata Lia Imelda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak