Email Spam Banyak Beredar di Asia Pasifik, Benarkah?

Laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Kaspersky menunjukkan email spam paling banyak beredar di kawasan Asia Pasifik

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 31 Agustus 2022 | 14:07 WIB
Email Spam Banyak Beredar di Asia Pasifik, Benarkah?
Ilustrasi email phising. Laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Kaspersky menunjukkan email spam paling banyak beredar di kawasan Asia Pasifik. [Freepik]

SuaraSurakarta.id - Laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Kaspersky menunjukkan email spam paling banyak beredar di kawasan Asia Pasifik.

"Pemantauan terus-menerus yang kami lakukan terhadap Advanced Persistent Threats (APTs) saat ini dan yang baru yang beroperasi di Asia Pasifik menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku ancaman terkenal menggunakan phishing bertarget yang disebut spearphishing untuk membobol sistem organisasi," peneliti senior tim riset dan analisis global Kaspersky, Noushin Shabab diterima Rabu (31/8/2022).

Mereka mendapati 24 persen spam beredar di wilayah Asia Pasifik berdasarkan deteksi platform. Lebih dari separuh (61,1 persen) menargetkan pengguna Kaspersky di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Jepang dan Taiwan.

Ada tiga faktor yang menyebabkan banyak beredar di Asia Pasifik, pertama yaitu populasi yang besar. Wilayah Asia Pasifik memiliki hampir 60 persen populasi dunia, dengan begitu ada lebih banyak calon korban di wilayah ini dibandingkan wilayah lain di dunia.

Baca Juga:Berikut Cara dan Link Daftar Prakerja Gelombang 40, Simak Persyaratan Lengkap Disini

Kedua, Asia Pasifik tergolong tinggi dalam adopsi layanan elektronik dalam kegiatan sehari-hari, misalnya belanja online.

Terakhir, pandemi yang berkepanjangan menyebabkan aktivitas luar ruangan terbatas sehingga masyarakat harus berkegiatan dari rumah. Pada kasus bekerja dari rumah, misalnya, karyawan membawa perangkat kerja ke rumah. Perlindungan jaringan internet belum tentu sebaik di kantor.

Email spam sebenarnya bukan serangan yang kompleks secara teknologi, tapi, tetap bisa menimbulkan ancaman besar bagi individu dan perusahaan jika dilakukan dengan teknik rekayasa sosial yang canggih.

Serangan email spam biasanya digunakan penjahat siber untuk mendapatkan uang dan melakukan penipuan dengan teknik phishing. Teknik phishing digunakan untuk mendapatkan kata sandi, nomor rekening bank, nomor kartu kredit dan data-data penting lainnya.

Selain itu, email spam juga digunakan untuk menyebarkan malware ke komputer penerima.

Baca Juga:Tips Mengatasi Masalah Penuhnya Penyimpanan Gmail Tanpa Perlu Berlangganan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini