SuaraSurakarta.id - Semua jemaah calon haji Indonesia akan mengenakan gelang identitas selama menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
Pemakaian gelang ini untuk memberikan perlindungan bagi jemaah calon haji yang tersesat di Arab Saudi.
Dalam gelang tersebut terdapat tulisan identitas jemaah berupa nama, kloter, nomor paspor, asal embarkasi, bendera Indonesia dan tulisan Indonesia dalam bahasa Arab.
Untuk Embarkasi Solo sendiri pembuatan gelang identitas sudah mulai dilakukan, 3 Juni 2022 lalu. Hanya saja sekarang (tahun ini) pembuatannya tidak lagi di dalam Asrama Haji Donohudan Boyolali, tapi di luar asrama haji.
Baca Juga:Sakit Radang Mata, Keberangkatan Dua Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda
"Sudah mulai kita buat, 3 Juni kemarin. Sekarang buatnya tidak di dalam asrama lagi, tapi di luar asrama," ujar pembuat gelang identitas haji, Nur Rohim, Selasa (7/6/2022).
Menurutnya, dalam satu hari bisa membuat gelang identias untuk dua hingga tiga kloter. Tahun ini pembuatannya lebih santai, karena kuota haji hanya 50 persen.
"Satu hari bisa buat untuk jemaah calon haji dua sampai tiga kloter. Lebih santai sekarang, tidak seperti sebelum-sebelumnya," kata dia.
Untuk bahan gelang, lanjut dia, terbuat dari monel yang didatangkan dari Jepara. Termasuk pembuatnya juga dari Jepara.
Proses pembuatan sendiri dimulai dari mencetak nama-nama jemaah calon haji berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) haji.
Baca Juga:Terima Kunjungan Menlu Arab Saudi, Jokowi Ajak Bicara Soal Kuota Haji Hingga Isu Ekonomi
Nama-nama jemaah calon haji tersebut dicetak di atas kertas stensil. Selanjutnya diproses pencetakannya menggunakan mesin adaptor dan cairan kimia berupa air raksa.
Usai dicetak di atas lempengan monel yang sudah dibentuk, selanjutnya dibersihkan menggunakan air. Setelah itu baru dilengkungkan agar menjadi gelang.
Setelah selesai dilengkungkan, lalu diurutkan sesuai nama dan rombongan masing-masing calon haji.
Kemudian akan dibungkus dengan tulisan nama yang sesuai dengan nama yang tertera di gelang.
"Sejauh ini tidak ada kendala dalam proses pembuatan gelang. Karena sudah biasa setiap ibadah haji," ungkapnya.
Ia sendiri sudah membuat gelang identitas haji ini di Embarkasi Solo sejak tahun 2004 lalu.
Sementara itu Anggota Bidang Perbekalan Seksi Gelang PPIH Asrama Haji Donohudan, Suko Wiyono mengatakan jika gelang identitas saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jika gelang identitas tahun ini tidak ada kode barcode nya, tapi fungsinya tetap sama.
"Adanya gelang ini sangat efektif membantu jemaah haji kita yang tersesat di Tanah Suci. Ini sebagai bentuk tugas dari pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi jemaah haji kita," papar dia.
Ditambahkan, maka jika melihat gelang identitas, petugas haji di Arab Saudi bisa langsung mengetahui hotel atau maktab tempat jemaah haji tersebut menginap.
Gelang identitas haji tersebut akan dibagikan ke jemaah calon haji sebelum berangkat. Pada saat mereka mendapatkan pembekalan mengenai proses awal hingga nanti berada di Tanah Suci.
Kontributor : Ari Welianto