SuaraSurakarta.id - Putra sulung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Jan Ethes Srinarendra ikut dalam kirab Solo Menari 2022, Jumat (29/4/2022) sore.
Kirab yang dimulai dari depan The Royal Heritage Solo Jalan Slamet Riyadi menuju Balai Kota Solo, Jan Ethes mengenakan parikesit waktu kecil.
Pada kirab tersebut, Gibran dan Jan Ethes naik kuda. Selama perjalanan Gibran dan Jan Ethes menjadi perhatian warga yang menyaksikan.
Karena bisa melihat langsung cucu pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
Baca Juga:Bagaimana Kelanjutan Proyek Formula E Jakarta? Ini Kata Presiden Jokowi
Warga juga mengabadikan momen Gibran dan Jan Ethes saat naik kuda. Bahkan warga memanggil-manggil Gibran dan Jan Ethes, sontak Jan Ethes menoleh dan melambaikan tangan.
"Jan Ethes, Jan Ethes. Mas Gibran," teriak warga, Jumat (29/4/2022).
Jan Ethes pun mengaku senang ikut kirab dan naik kuda. "Senang naik kuda," ujar Jan Ethes saat ditemui.
Putra pertama Gibran dan Selvi Ananda ini tidak merasa takut saat naik kuda. Bahkan ingin naik kuda lagi, ini sudah kedua kalinya naik kuda.
"Tidak takut. Ingin naik kuda lagi. Sudah dua kali naik kuda," imbuh dia.
Baca Juga:Harga Tiket Pesawat Mahal, Gubernur Aceh Nova Iriansyah Surati Jokowi
Dalam kirab Solo Menari 2022 dengan tema Gatra Manggala Muda, yang artinya para pemimpin muda membangun kota, tiga memimpin muda di Kota Solo mengikuti kirab.
Ketiganya adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Pemimpin Pura Mangkunegaran Surakarta KGPAA Mangkunegara X, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Purbaya.
Ikut juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam kirab tersebut. .
Dalam kirab tersebut Gibran mengenakan kostum parikesit saat sudah besar, sedangkan KGPAA Mangkunegara X dan KGPH Purbaya mengenakan pakaian adat kebesaran masing-masing, Keraton dan Mangkunegaran.
Saat kirab, Gibran dan Sandiaga naik kuda, sedangkan KGPAA Mangkunegara X dan KGPH Purbaya naik kereta kencana.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan jika seni pertunjukan ini menjadi daya tarik wisata tersendiri.
Setelah Covid-19, banyak wisatawan justru mencari wisata alam terbuka dan berbasis budaya. Oleh karena itu Solo Menari ini menjadi even yang diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi.
"Even seperti ini, yang Insya Allah langsung dapat menggerakkan perekonomian harus dilakukan dalam bingkai protokol kesehatan," terang dia.
Menurutnya, dengan penyelenggaran Solo Menari ini diharapkan bisa mempromosikan Kota Solo sebagai pusat kesenian tradisional Jawa.
Pelestarian dan pengambangan budaya jawa serta sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku seni.
"Saya apresiasi kegiatan ini sebagai momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia," ungkapnya.
Terkait pemilihan tokoh muda dalam Solo Menari, Sandiaga mengaku sangat cocok sekali lakonnya.
"Tadi ada subtitle yang disampaikan mas Wali, ada cerita. Ceritanya tokoh-tokoh muda dan penobatannya ini banyak menimbulkan tanda tanya tapi setelah dijelaskan dan dibuktikan dari kepemimpinan tokoh muda tersebut ternyata bisa dan mampu untuk memimpin," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto