SuaraSurakarta.id - Ditunjuknya GPH Bhre Cakrahutomo sebagai penerus Raja Pura Mangkunegaran atau Mangkunegara X menimbulkan beragam komentar.
Sebelumnya,GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro buka suara berkaitan dengan penunjukkan tersebut.
Paundra mengakui hati dan jiwanya tetap kuat, meski dirinya bukan ditetapkan sebagai penerus tahta Pura Mangkunegaran.
Pegiat budaya Soloraya, Raden Surojo, menilai pernyataan tersaebut menunjukkan Paundrakarna masih memiliki rasa belum menerima.
Baca Juga:Jelang Suksesi Mangkunegara X, Budayawan Solo Ungkap Pesan Penting dan Singgung Keluarga Besar
Penetapan ini apakah sudah sesuai muasyawarah mufakat bersama secara lengkap atau belum," ungkap Surojo, Jumat (4/3/2022).
Lebih lanjut dirinya menambahkan, mengingat beberapa waktu lalu putra tertua mendiang Mangkunegoro IX sekaligus cucu proklamator Ir Soekarno masih berkomentar dengan pernyataan seperti kurang berkenan.
"Seolah masih ada rasa kurang berkenan pada Gusti Paundra terkait penetapan Bhre sebagai penerus mendiang Mangkunegara lX," ungkapnya.
"Mestinya penerus ini merangkul kedua duanya, yaitu Paundrakarna, maupun KRMH Roy Rajasa Yamin. Ayo duduk bersama lagi, Kita punya gawe (Jumenengan), begitu," tandasnya.
Selain itu, dirinya melihat sikap lagawa justru ditunjukkan KRMH Roy Rajasa Yamin.
Baca Juga:Jelang Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Ini Deretan Persiapan yang Dilakukan
Selama ini cucu pahlawan nasional Mochammad Yamin itu lebih pada posisi alternatif calon penerus. Bila keduanya belum dalam suksesi maka Roy akan dan siap menjadi penerus.
"Bila tidak bisa diselesaikan dan harus mencari solusi, maka Roy mau jadi solusi, " jelasnya.
Suksesi ini yang terlihat antara Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo dengan GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara.
"Sedangkan cucu pahlawan nasional memiliki kesiapan sebagai penerus tahta, meskipun saat ini baru fokus merawat Makam Punggawa Baku. Semoga yang tidak ditunjuk, bisa legowo," tutupnya.
Kontributor : Budi Kusumo