SuaraSurakarta.id - Pendiri Diwa Center, Diah Warih Anjari menilai keberadaan Sendang Mbah Meyek di Bibis Kulon, Gilingan, Banjarsari, Solo memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.
Tempat yang mempunyai nilai sejarah itu merupakan salah satu potensi yang dimiliki warga RW 017 Bibis Kulon, tapi tak tergarap dengan baik.
Warga secara rutin menggelar bersih desa di kawasan Sendang Mbah Meyek. Kepercayaan yang berkembang, apabila bersih desa tidak digelar setiap Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon bulan Sura dalam penanggalan Jawa, sesuatu hal kurang baik akan menimpa warga sekitar.
"Salah satu yang menarik keberadaan Sendang Mbah Meyek yang tiap tahunnya ada kegiatan tradisi adat budaya,” ungkap Warih diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com, Senin (8/11/2021).
Baca Juga:Angela Tanoesoedibjo Pingsan di Acara Keraton Solo
Pengusaha berparas cantik itu menilai Kampung Bibis Kulon sangat potensial dikembangkan lantaran berada sangat dekat dengan lokasi Masjid Agung Sheikh Zayed Abu Dhabi yang sedang dikerjakan.
Ia meyakini keberadaan masjid agung itu akan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. “Artinya penataan kampung harus segera dilakukan,” paparnya.
Untuk itu, Warih bertekad membantu pengembangan Sendang Mbah Meyek agar bisa memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat.
Yang tidak kalah penting menurutnya menata dan membenahi kawasan kumuh di RW 017 Bibis Kulon.
“Dengan banyaknya jaringan kami, Yayasan Diwa Center akan berusaha agar lingkungan ini segera ditata,” tegas dia.
Baca Juga:Profil Angela Tanoesoedibjo, Wamenparekraf Sempat Pingsan saat Acara di Surakarta