Negara Maju Larang Penduduknya Merokok, Ini Strategi Unik Pemerintah Inggris

Ini strategi unik pemerintah Inggris untuk melarang penduduknya merokok tembakau

Budi Arista Romadhoni
Senin, 18 Oktober 2021 | 11:43 WIB
Negara Maju Larang Penduduknya Merokok, Ini Strategi Unik Pemerintah Inggris
Ilustrasi rokok kretek. Ini strategi unik pemerintah Inggris untuk melarang penduduknya merokok tembakau. [Shutterstock]

SuaraSurakarta.id - Upaya menghentikan rokok terhadap masyarakat dilakukan oleh negara-negara maju. Pola hidup sehat didorong untuk bisa ikut serta memajukan negara. 

Dari kebiasaan buruk seperti merokok, minuman manis, hingga mewajibkan untuk melakukan olahraga dilakukan negara-negara maju. Seperti pemerintah Inggris terus melakukan sosialisasi bahaya rokok bagi para pecandu yang sulit berhenti. 

Pemerintah Inggris menggunakan pendekatan berbeda untuk mengurangi angka perokok di negara Ratu Elizabeth itu, antara lain dengan menyampaikan pemahaman bahaya rokok dan memberikan opsi tembakau alternatif untuk pecandu yang sulit berhenti merokok.

"Dari bukti terbaru, kami tahu bahwa produk tembakau alternatif sekarang menjadi pilihan paling populer bagi perokok yang memutuskan untuk beralih dari merokok,” kata Prof Caitlin Notley dari University of East Anglia, seperti dikutip dari laman Public Health England (PHE), Minggu (17/10/2021).

Baca Juga:Curhat Wanita Kena Abu Rokok Saat Berkendara, Pedih Sampai Tidak Bisa Buka Mata

Lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, Public Health England (PHE), dalam "Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018" menyebutkan tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95 persen daripada rokok konvensional.

"Kami perlu meyakinkan perokok bahwa beralih ke produk tembakau alternatif akan jauh lebih rendah risiko daripada merokok. Akan tragis jika ribuan perokok yang bisa berhenti dengan bantuan produk tembakau alternatif tertahan karena ketakutan tentang keselamatan,” kata Profesor John Newton, Direktur Peningkatan Kesehatan di PHE.

UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, juga menyampaikan kesimpulan yang positif bagi produk tembakau alternatif. COT menyebut produk tersebut mengurangi bahan kimia berbahaya sebesar 50 persen hingga 90 persen dibandingkan dengan asap rokok konvensional.

"Penilaian kami tentang produk tembakau alternatif, sebagian besar memperkuat konsensus ilmiah hingga saat ini tentang keamanan, meskipun bukan berarti tanpa risiko. Produk tembakau alternatif secara signifikan mengurangi risiko dibandingkan rokok,” ucap Profesor Alan Boobis, Ketua COT.

Efektif 

Baca Juga:Pemprov DKI Jakarta Didesak Segera Sahkan Perda Kawasan Tanpa Rokok

PHE menerbitkan laporan independen ketujuh pada Februari 2021 yang merangkum bukti terbaru tentang produk tembakau alternatif. Laporan PHE tersebut menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan dan efektivitas produk tembakau alternatif dalam membantu perokok berhenti merokok jauh lebih tinggi dibandingkan opsi lain seperti terapi pengganti nikotin maupun obat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini