Dengan cara seperti itu, Mujahid Jaryanto tak hanya membantu para lansia, penyandang disabilitas, dan lainnya. Tapi, Mujajid Jaryanto juga membantu para pedagang kecil di Sidowayah di tengah pandemi Covid-19.
“Tadi, saat memberikan makanan ke Mbah Yoto [Dukuh Krokosan RT 014/RW 007], saya juga didoakan. Katanya semoga berkah dan semoga semuanya [warga Sidowayah] sehat selalu,” katanya.
Sebagaimana diketahui, jauh sebelum membagikan sedekah pagi dengan merogoh kocek sendiri, Mujahid Jaryanto juga dikenal tak pernah hitungan dengan pendapatannya selaku seorang kades.
Sejak dilantik sebagai kades di Sodowayah, 16 Mei 2019, Pria kelahiran 8 Desember 1966 ini juga rela tidak makan lungguh atau tanah bengkok yang sebenarnya menjadi hak bagi seorang kades. Selama menjabat sebagai kades di Sidowayah periode 2019-2025, Mujahid Jaryanto berkomitmen memberikan lungguh-nya ke warga.
Baca Juga:Pegawai Pabrik Tunjukkan Isi Nasi Bungkus Jatah Lembur, Warganet Ingatkan untuk Bersyukur
Luas tanah lungguh sekitar 4-5 hektare. Kerelaan tanah lungguh-nya dimanfaatkan oleh warga juga dituangkan dalam surat pernyataan yang diketahui notaris.
Sebelum menjabat sebagai seorang kades, Mujahid Jaryanto sudah dikenal sebagai seorang pengusaha pemancingan ikan di daerahnya. Di samping itu, istrinya bekerja sebagai seorang guru berstatus aparatur sipil negara (ASN).
“Ini sebagai bentuk pengabdian saya ke warga dan desa saya,” katanya.