“Kita tahu bersama bahwa PKI sebagai partai atau komunisme sebagai ideologi sudah kurang-lebih 55 tahun dilarang di republik kita. Tema ini rasanya terus hangat dari tahun ke tahun, terutama sekitar September-Oktober. Kita lihat dinamika politik terkait isu komunisme ditarik ke mana-mana, termasuk ditarik ke ranah politik,” kata Rico.
Dalam survei, responden diberi pertanyaan “Seberapa percaya Anda tentang isu kebangkitan komunisme (PKI) di Indonesia?”.
Hasilnya, sebanyak 46,4 persen responden percaya pada isu tersebut. Sedangkan 45,0 persen mengaku tidak percaya.
Isu TKA China
Baca Juga:Nenek Reza Rahadian Menghilang saat Peristiwa G30S PKI, Begini Kisahnya
Alasan responden percaya pada isu kebangkitan PKI di antaranya banyaknya TKA China di Indonesia, ulama banyak ditangkap dan diserang, Indonesia tergantung vaksin dari China, negara China ingin mencaplok Natuna, hingga sejarah tentang komunis yang dikaburkan.
Sedangkan alasan responden tidak percaya, PKI sudah dilarang di Indonesia, sudah jadi sejarah, Indonesia punya Pancasila, serta isu komunis kepentingan politik.
“Kalau kita lihat alasan-alasannya, kita bisa melihat adanya dua faktor. Pertama faktor dalam dan luar negeri, tapi faktor dalam negeri yang ada juga bukan secara spesifik langsung ke organisasi PKI itu sendiri. Tetapi sebenarnya lebih pada adanya tendensi dominasi di dalam pikiran publik, terutama kegiatan ekonomi dari salah satu negara, yaitu Tiongkok, di Indonesia,” kata Rico.
Para responden ini juga dibagi berdasarkan pilihan partai politik.
Berdasarkan hasil, konstituen partai yang lebih banyak mempercayai kebangkitan isu PKI adalah Gerindra, Golkar, Partai Berkarya, PKS, PAN, Gelora, PKPI, dan Masyumi Baru.
Baca Juga:Ini Sosok Dibalik Terciptanya Gambar Palu Arit yang Kemudian Jadi Lambang PKI
Dari sekian partai ini, konstituen dari Partai Berkarya dan PKPI 100 persen percaya dengan isu kebangkitan PKI.