SuaraSurakarta.id - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raua Sukowati tepatnya di simpang empat pos lalu-lintas Sragen, Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 03.40 WIB.
Bus PO Sugeng Rahayu yang berjalan ugal-ugalan dan menerobos jalur berlawanan menghantam mobil pikap pengangkut sayur.
Akibat kejadian itu, sopir mobil pikap bahkan terpental karena benturan keras dengan bus jurusan Yogyakarta-Surabaya tersebut.
Diberitakan Solopos.com--jaringan Suara.com, kecelakaan itu bermula ketika bus Sugeng Rahayu berpelat nomor W 7073 UZ yang dikemudikan Setiawan (37) warga Selomerto, Wonosobo, melaju dari arah Solo menuju arah Ngawi.
Baca Juga:Adu Banteng di Jalan Godean, Satu Meninggal Dunia dan Satu Cedera Kepala Berat
Diduga sang sopir mengemudikan bus itu dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di lokasi, lampu lalu lintas menyala merah. Bukannya mengurangi kecepatan lalu berhenti, bus itu justru tetap tancap gas.
Padahal, jalur dari arah Solo menuju jantung Kota Sragen itu sudah ditutup oleh water barrier. Untuk menghindari tabrakan dengan water barrier, sopir bus itu banting setir ke kanan.
Bus Sugeng Rahayu itu hendak melawan arus dengan melewati jalur kanan yang sedianya dipakai untuk kendaraan yang melaju dari arah berlawanan.
Nahas, tiba-tiba dari arah selatan atau Pasar Bunder, melaju mobil pikap pengangkut sayur yang dikemudikan Nur Susanto (38), warga Banjarejo, Slendro, Gesi, Sragen. Bus itu menghantam mobil pikap hingga semua dagangan berantakan ke jalan.
“Suaranya sangat keras. Sopir mobil pikap sempat terpental. Penumpang di sebelah kiri katanya membuka pintu, namun akhirnya jatuh di permukaan aspal. Sayuran berantakan memenuhi jalan,” ujar Rahmad (40), salah seorang pengguna jalan asal Ngrampal yang kebetulan berada di sekitar lokasi.
Baca Juga:Viral Video Pengendara Tewas Tabrak Pohon, Diduga Bermain Ponsel Sambil Ngebut
Kanit Laka, Ipda Irwan Marviyanto, mewakili Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafiantoro Sakti, mengatakan mobil patroli Satlantas Polres Sragen juga terkena imbas akibat kecelakaan itu. Karena terbentur sejumlah water barrier, mobil patroli Satlantas itu juga mengalami lecet di sana sini.
“Pengemudi Sugeng Rahayu tidak dapat menguasai laju kendaraan hingga membentur mobil pikap dan rambu-rambu lalu lintas. Mobil patroli Satlantas hanya terkena imbas dari rambu-rambu dan water barrier,” terang Ipda Irwan kepada Solopos.com.
Mendapat laporan itu, sejumlah relawan dari PMI Sragen dan PSC 119 Sukowati datang ke lokasi untuk mengevakuasi korban. Terdapat tiga korban akibat kecelakaan itu.
Mereka adalah sopir pikap Nur Susanto dan kedua orang tuanya, Wakidi (57), dan Wanti (54), yang jadi penumpang. Nur Susanto dalam kondisi sadar dengan luka sobek pada kepala bagian samping. Wakidi luka pada pelipis kanan dan mengeluhkan pusing. Sementara Wanti dalam kondisi sadar, sobek kepala bagian belakang dan mengeluhkan pusing.