Suami di Plupuh Bingung Cari Istrinya, Ternyata Tewas Mengapung di Sungai Bengawan Solo

Betapa kagetnya mereka saat menemukan tubuh perempuan asal Plupuh, Sragen, itu sudah mengapung di Sungai Bengawan Solo.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 05 Agustus 2021 | 11:00 WIB
Suami di Plupuh Bingung Cari Istrinya, Ternyata Tewas Mengapung di Sungai Bengawan Solo
Ilustrasi tenggelam - [Unsplash/@greystorm]

SuaraSurakarta.id - Seorang perempuan asal Dukuh Kangkung, RT 05, Desa Gentanbanaran, Plupuh, Sragen, Sutarmi (51) ditemukan tewas mengapung di Sungai Bengawan Solo, Rabu (4/8/2021).

Ironisnya, jenazah korban ditemukan sang suami yakni Suparjo Edi Susanto (64) bingung mencari keberadaan istri tercinta.

Diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com,  penemuan itu bermula saat Suparjo tak menemui istrinya di rumah usai pulang dari membeli pupuk sekitar pukul 10.00 WIB. 

Curiga istrinya pergi ke sungai, Suparjo bersama keponakannya, Udik Triwijanarko (40), kemudian menyisir sungai yang berada tak jauh dari rumahnya itu.

Baca Juga:Pakar ITB Sebut 3 Daerah di Jawa Tengah Ini Bakal Tenggelam, Mana Saja?

Betapa kagetnya mereka saat menemukan tubuh perempuan asal Plupuh, Sragen, itu sudah mengapung di Sungai Bengawan Solo.

Suparjo lantas berteriak minta tolong. Teriakan Suparjo didengar warga sekitar. Mereka langsung berdatangan menuju lokasi. Bersama Heru Kustiawan, Udik berenang untuk menarik tubuh Sutarmi dari tengah menuju tepi sungai yang masuk wilayah Dusun Dukuh, Desa Patihan, Sidoharjo, Sragen.

Saat itu, Sutarmi dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Polisi yang mendapat laporan mengenai kejadian itu lalu datang bersama petugas medis. Polisi memeriksa tubuh Sutarmi dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda bekas penganiayaan di tubuh perempuan yang mengapung di Sungai Bengawan Solo wilayah Sragen itu. Polisi menyimpulkan penyebab kematian korban murni karena tenggelam.

“Korban meninggal dunia murni karena kecelakaan air. Korban memiliki gangguan kejiwaan. Ia mengalami depresi karena sakit perut yang tak kunjung sembuh,” terang Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, kepada Solopos.com.

Baca Juga:Keluarga 20 Korban Tenggelamnya Kapal Yunicee Terima Santunan Rp 862 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini