Tenaga Kesehatan di Solo Kolaps, Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

para nakes daya tahan tubuhnya menurun lantaran kelelahan. Bahkan dilaporkan ada dua puskesmas di Solo ditutup karena sejumlah nakesnya terinfeksi virus corona tersebut.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 17 Juli 2021 | 13:39 WIB
Tenaga Kesehatan di Solo Kolaps, Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19
Ilustrasi Covid-19 -Tenaga Kesehatan di Solo Kolaps, Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19. (Pixabay/sweetlouise)

SuaraSurakarta.id - Tenaga kesehatan (nakes) di Kota Solo terpapar Covid-19 terus bertambah. Mereka rentan terpapar virus diduga kewalahan menangani lonjakan kasus beberapa pekan terakhir ini.

Melansir solopos.com -- jejaring media suara.com, para nakes daya tahan tubuhnya menurun lantaran kelelahan. Bahkan dilaporkan ada dua puskesmas terpaksa ditutup karena sejumlah nakesnya terinfeksi virus corona tersebut. Seluruh tenaga puskesmas setempat yang disinyalir kontak erat wajib menjalani tes swab.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, nakes yang tertular tidak hanya terjadi di puskesmas. Dilaporkan juga ada anggota PMI Cabang Solo meninggal terpapar Covid-19.

“Enggak hanya PMI dan puskesmas. Kasus yang melonjak tajam bikin nakes kelelahan. Nakes RS juga banyak yang terpapar. Kami menutup dua puskesmas, sebab semua kena tracing,” katanya.

Baca Juga:Malam-malam, Kapolri Blusukan di Solo Bagi Sembako ke Warga dan Pedagang Angkringan

 
Dijelaskannya, nakes puskesmas Kota Solo memiliki beban tugas yang banyak sehingga risiko terpapar virus juga tinggi. Mereka harus tracing tiap ada temuan kasus baru, testing, dan treatment. Kemudian juga harus mengejar target vaksinasi.

Para nakes puskesmas juga mengawasi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Solo Technopark (STP) maupun sekolahan. Jika pasien yang diawasi menunjukkan gejala, mereka harus memberikan supervisi kemudian merujuknya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Puskesmas juga melayani warga yang datang berobat lantas melakukan skrining.

Ia melanjutkan, nakes yang terpapar virus Corona berdampak pada pelaksanaan program vaksinasi. Ia berharap, jika memungkinkan pelaksanaan vaksinasi digeser ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) lain, seperti RS.

“Jadwal vaksinasi di beberapa RS juga mundur. Puskesmas Purwosari sempat tidak membuka pelayanan, ada juga yang vaksinasi dosis kedua dialihkan ke RS lain,” bebernya.

Sebelumnya, diberitakan salah seorang tenaga kesehatan PMI Kota Solo, Risma Dwi Annisa (25) meninggal dunia, Senin (12/7/2021). Wanita yang baru saja melahirkan itu meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Baca Juga:Warga Solo Menjerit Terdampak PPKM Darurat: Pak Gibran Kami Butuh Makan

Sekretaris PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto, menjelaskan Risma berpulang saat menjalani perawatan di salah satu RS Kota Solo Senin dini hari. Sebelumnya, buah hati Risma yang lahir satu hari sebelumnya juga meninggal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini