Gawat Lur! Ketersediaan Ruang Isolasi Covid-19 di Wonogiri Hanya Tersisa 1 Tempat TIdur

Kapasitas tempat tidur atau bed untuk isolasi bagi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan Kabupaten Wonogiri hampir penuh

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 29 Juni 2021 | 15:37 WIB
Gawat Lur! Ketersediaan Ruang Isolasi Covid-19 di Wonogiri Hanya Tersisa 1 Tempat TIdur
Ilustrasi Covid-19. Kapasitas tempat tidur atau bed untuk isolasi bagi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan Kabupaten Wonogiri hampir penuh. (Elements Envato)

SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri melonjak. Kini kapasitas tempat tidur atau bed untuk isolasi bagi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan Kabupaten Wonogiri hampir penuh.

Dilansir dari Solopos.com, sebagian besar pasien yang dirawat di Wonogiri mengalami gejala berat.

Berdasarkan web resmi Pemkab Wonogiri, hingga Senin (28/6/2021) pukul 21.00 WIB, dari 346 tempat tidur yang disediakan semua rumah sakit rujukan Covid-19, sebanyak 345 bed telah terisi, hanya sisa satu bed.

Sedangkan dari 27 bed di ruang ICU, sebanyak 13 bed sudah terisi pasien Covid-19.

Baca Juga:COVID-19 Ngegas! Pesan Wali Kota Bekasi ke Warga: di Rumah Saja

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan ketersediaan bed bagi pasien Covid-19 di rumah sakit di Wonogiri dalam kondisi kritis. Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur isolasi di seluruh rumah sakit hampir 100 persen.

"Saat ini BOR di Wonogiri menyentuh angka 99,7 persen. Ini sangat kritis, maka kita telah siapkan fasilitas isolasi mandiri di Gedung PGRI Wonogiri," kata Bupati, Selasa (29/6/2021).

Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, pasien yang mengalami gejala ringan akan diisolasi di Gedung PGRI itu. Di gedung itu akan difasilitasi SDM atau tenaga kesehatan dan infrastruktur pendukung pelayanan seperti alat-alat kesehatan.

Ia mengatakan, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit lebih banyak dibandingkan pasien yang menjalani isolasi mandiri. Jika sudah dirawat di rumah sakit, dapat dipastikan mengalami gejala berat. Di antaranya kadar saturasi oksigen rendah.

Menurut Jekek, pasien yang mengalami gejala berat akan diprioritaskan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ia memastikan jika semua perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit gratis dan ditanggung rumah sakit. Begitu juga biaya untuk pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan.

Baca Juga:Mengharukan! Selisih Beberapa Jam, Pasutri di Sragen Meninggal Karena Terpapar Covid-19

Ia mengatakan, guna menekan potensi penambahan angka penularan kasus Covid-19, Pemkab Wonogiri telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Di antaranya menutup alun-alun Wonogiri, larangan menggelar hajatan dan penutupan objek wisata yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Kebijakan ini untuk membangun kesadaran kolektif dari publik. Penanganan pandemi ini bukan hanya tugas pemerintah, semua pihak harua terlibat. Kami akan memberikan sosialisasi dan edukasi yang lebih masif sehingga bisa muncul social immunity atau kekebalan sosial," kata Jekek.

Hingga Senin malam, secara kumulatif ada 5.885 warga Wonogiri yang terkonfirmasi positif Covid-19, dengan jumlah kasus aktif sebanyak 452 orang. Dengan perincian, 368 orang dirawat di rumah sakit dan 84 orang menjalani isolasi mandiri.

Sedangkan pasien yang telah sembuh sebanyak 5.055 orang. Sementara itu, pasien yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 378 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini