Takmir Positif Covid-19, Masjid di Sragen Terpaksa Lockdown

Takmir yang merupakan ustaz dikabarkan meninggal dunia karena covid-19, akhirnya sebuah masjid di sragen ini ditutup

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 02 Mei 2021 | 14:08 WIB
Takmir Positif Covid-19, Masjid di Sragen Terpaksa Lockdown
Ilustrasi kasus Covid-19 terus bertambah. Hingga masjid di Sragen terpaksa harus ditutup karena seorang takmir meninggal karena covid-19. (Elements Envato)

SuaraSurakarta.id - Virus Corona masih terus menyerang manusia. Pandemi Covid-19 masih mengancam kita semua.

Di Kabupaten Sragen, sebuah masjid terpaksa harus di-lockdown karena salah seorang takmir meninggal dalam keadaan positif Covid-19. Masjid tersebut terletak di wilayah Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang.

Untuk menekan angka penyebaran Covid-19, Masjid tersebut ditutup selama 10 hari terhitung sejak Sabtu (1/5/2021).

Dilansir dari Solopos.com, Masjid yang digunakan 130 orang anggota jemaah itu ditutup sementara karena ada pengurus takmir yang juga seorang ustaz yang meninggal dunia dalam keadaan terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga:Kambang Iwak Park Palembang Ditutup Gegara Zona Merah Covid 19

Seorang Ketua Rukun Tetangga (RT) di lingkungan seputar masjid, Dayat, menyampaikan sebuah kertas berisi pemberitahuan penutupan masjid ditempel agar anggota jemaah tidak kecele.

Pengumuman penutupan sebuah masjid yang terletak di wilayah Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen, di-lockdown selama 10 hari terhitung sejak Sabtu (1/5/2021). [Solopos.com/Istimewa]
Pengumuman penutupan sebuah masjid yang terletak di wilayah Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen, di-lockdown selama 10 hari terhitung sejak Sabtu (1/5/2021). [Solopos.com/Istimewa]

Isolasi Mandiri

Dia mengatakan selama 10 hari ke depan, terhitung mulai Sabtu lalu, salat berjamaah di masjid ditiadakan dan mungkin dialihkan ke masjid terdekat lainnya mengingat dan menimbang situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

“Masjid ditutup semalam mulai 1-10 Mei 2021 karena ada seorang ustaz yang meninggal dunia Kamis (29/4/2021) lalu di sebuah rumah sakit di Sragen. Sebelum meninggal, ustaz yang juga pengurus takmir masjid itu dirawat selama 13 hari. Almarhum meninggal sekitar pukul 18.30 WIB. Sekarang masih ada enam orang yang terpapar Covid-19 dan mulai ikut karantina di Technopark Sragen sejak Jumat (30/4/2021),” ujar Dayat, Minggu (2/5/2021).

Dia mengatakan total yang diperiksa saat tracing sebanyak 20 orang dan yang positif ditemukan enam orang dan langsung diisolasi mandiri di Technopark Sragen. Sebelumnya, tim sukarelawan dari RAPI Sragen melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan masjid dan lingkungan kampung untuk pencegahan persebaran Covid-19.

Baca Juga:Miris Tanah Abang Dipadati Pengunjung, Inul Bongkar Biaya Sakit Corona

Kasus Bertambah Setiap Hari

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Sri Subekti, menyampaikan kasus baru Covid-19 di Sragen terus bertambah setiap hari. Dia memberikan data situasi Covid-19 di Sragen per Sabtu (1/5/2021).

Subekti mengatakan dalam sehari per Sabtu lalu ada tambahan kasus baru sebanyak 47 orang dan terdampak peningkatan kasus pasien Covid-19 meninggal dunia sebanyak tiga orang.

Kemudian jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebyak 60 orang dengan tingkat kesembuhan mencapai 89,46%. Jumlah pasien yang masih dirawat, sebut dia, sebanyak 342 orang.

“Penambahan kasus Covid-19 di Sragen itu disebabkan karena adanya pemudik yang membandel. Seperti klaster layatan di Sambirejo itu indikasinya karena ada saudara yang pulang dari Jakarta dan luar daerah lainnya,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini