SuaraSurakarta.id - Orang baik bisa datang dari mana dan siapa saja. Pepatah itu tepat untuk menggambarkan aksi mulia seorang juru parkir mesin ATM di Jl Ahmad Yani, Gilingan, Banjarsari, Solo.
Sosok itu adalah Agus Sulistyo. Pria berusia 34 yang seorang tunarungu dan tunawicara yang memiliki pengalaman menemukan sejumlah uang yang tertinggal di ATM. Dia lantas mengembalikan uang tersebut.
Dilansir dari Solopos.com--jaringan Suara.com, setiap hari bekerja sebagai juru parkir di mesin ATM kompleks salah satu hotel berbintang.
Mengenakan seragam parkir berwarna biru yang sudah pudar, bapak satu anak itu dengan sigap memberi aba-aba pada setiap pengguna parkir yang datang.
Baca Juga:5 Top Bola Sepekan: Baim Wong Protes usai Raffi Ahmad Beli Cilegon United
Di balik seragam biru yang ia pakai, ia memakai kaus lengan penjang untuk menutupi tangannya dari sinar sinar matahari. Warga Sawahan, Ngemplak, Boyolali, itu tetap memakai masker selama bekerja dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Berbagai pengalaman menjadi juru parkir ia temui sejak memutuskan menjadi juru parkir sembilan tahun lalu.
Ia menggunakan bahasa isyarat menceritakan pengalamannya saat menemukan uang Rp500.000 yang tertinggal di mesin ATM pada Kamis (31/3/2021) siang.
Ia menunjuk salah satu mesin ATM sembari memberi isyarat uang sejumlah Rp500.000 dalam pecahan Rp50.000 saat berbincang kepada awak media.
Agus lantas memberikan nomor WhatsApp-nya untuk memudahkan komunikasi kepada awak media. Ia menuliskan keterangan tuli di biodata Whatsapp miliknya. Ia bercerita, ada seorang lelaki yang mengambil uang di salah satu mesin ATM. Pria pengambil uang itu tampak terburu-buru meninggalkan lokasi.
Agus yang tengah berdiri melihat sejumlah uang masih berada di mesin ATM. Dengan cepat, Agus mengambil uang itu dan mengejar pria pengambil uang itu. Ia memanggil-manggil pria itu dengan tepukan tangan namun tidak didengar.
Baca Juga:Aksi Bagi-bagi Bunga, Muda-Mudi di Solo Tolak Terorisme dan Radikalisme
Selang beberapa saat pria itu kembali, Agus lantas mengembalikan uang itu kepada pemiliknya. Agus menyadari uang yang tertinggal itu bukan haknya dan harus dikembalikan kepada pemiliknya.
“Orang itu lupa meninggalkan uang di ATM, saya kembalikan kepada orang itu. Aku seorang tuli, saat bayi aku terjatuh. Hingga aku tidak bisa mendengar,” papar dia.
Agus bercerita, dalam sehari ia paling banyak memperoleh penghasilan Rp50.000. Namun, saat ini tidak banyak pengguna parkir di mesin ATM itu. Terkadang, Agus hanya memperoleh penghasilan belasan ribu rupiah saja. Padahal, ia tinggal di sebuah indekos bersama keluarga dan seorang anak perempuan yang kini duduk di kelas VII SMP.
Mirisnya, beberapa orang enggan membayar jasa parkir Agus. Pantauan Solopos.com, Agus hanya tersenyum saat ada seorang lelaki yang langsung pergi tanpa memedulikan Agus yang sudah membantu pengguna parkir itu.
Ia tidak mengingat secara persis brapa lama menjadi juru parkir di kawasan Jl. Ahmad Yani. Ia hanya menyebut sudah lama dan sebelumnya berpindah-pindah. Ia memilih tetap bekerja keras meskipun ia seorang penyandang disabilitas. Keterbatasannya tidak menyulitkannya menjadi juru parkir. Ia meyakini kejujuran selalu ada balasan kebaikan.
Kepala Bidang Perparkiran, Dinas Perhubungan Solo, Henry Satya Nagara, mengonfirmasi Agus Sulistyo merupakan juru parkir di kawasan Jl. Ahmad Yani. Menurutnya, Agus selalu bertugas melayani jasa parkir dengan baik kepada konsumen. Agus terbilang rajin menjaga dan menata kendaraan serta memberi aba-aba kepada pengemudi meskipun Agus tunawicara dan tunarungu.
“Semoga seluruh juru parkir di Solo selalu memberikan pelayanan prima dan selalu jujur seperti mas Agus. Saya sangat mengapreasiasi,” papar Henry.