Butuh terobosan baru kebijakan dari pemerintah pusat terkait hal ini. Kementerian Pertanian atau Kementerian Perdagangan diharapkan membuat terobosan baru.
"Saya juga kepikiran, kalau pusat tidak melakukan, maka Pemda harus mengambil tindakan. Sepertinya kita harus punya gudang sendiri, mungkin kita yang melakukan fungsi PSO dan mengambil stok agar petani bisa terbantu. Kalau tidak ada saluran keluarnya, ngendonnya akan lebih banyak," pungkasnya.
Pemimpin Wilayah Bulog Jateng, Miftahul Ulum mengatakan, Bulog Jateng dijatah menyerap gabah petani sebanyak 204.000 ton tahun ini.
"Kami optimis itu tercapai, minimal di atas 75 persen dari target," katanya.
Baca Juga:Kisruh Impor Beras, Bulog Pastikan Cadangan Beras Aman 1 Juta Ton
Ulum menerangkan, ada kendala Bulog dalam penyerapan gabah petani. Menurutnya, kualitas gabah petani tidak terlalu bagus.
"Kendalanya saat musim hujan kemarin. Jadi banyak gabah yang dipanen lebih awal, karena rusak. Dalam arti terkena banjir padi roboh jadi segera dipanen," terangnya.