Sebulan Menjabat, Gibran Belum Tinggal di Rumah Dinas Wali Kota, Ada Apa?

Bersama istrinya Selvi Ananda dan kedua anaknya Jan Ethes Srinarendra serta La Lemah Manah lebih memilih tinggal kediaman pribadinya.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 25 Maret 2021 | 12:16 WIB
Sebulan Menjabat, Gibran Belum Tinggal di Rumah Dinas Wali Kota, Ada Apa?
Gibran Rakabuming Raka ternyata belum menempati Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Hampir sebulan dilantik sebagai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka belum menempati Loji Gandrung yang merupakan rumah dinas wali kota.

Bersama istrinya Selvi Ananda dan kedua anaknya Jan Ethes Srinarendra serta La Lemah Manah lebih memilih tinggal kediaman pribadinya di kawasan Sumber, Kecamatan Banjarsari.

Meski tidak tinggal di rumah dinas, namun Loji Gandrung tetap dimanfaatkan untuk kegiatan Gibran saat menerima tamu atau kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) oleh Selvi Ananda.

"Saya masih tinggal di rumah pribadi. Kalau ada kegiatan di sini, saya pulangnya masih ke rumah," terang Gibran kepada SuaraSurakarta.id, Kamis (25/3/2021).

Baca Juga:Mega Proyek Gibran Rel Layang Dimulai Pertengahan Tahun, Prioritas Pusat?

Menurutnya, di Loji Gandrung untuk menerima atau menjamu tamu. Ada juga kegiatan-kegiatan di bagian belakang, seperti karawitan, menari, atau pengajian.

"Keluarga masih di rumah semua. Jadi untuk agenda-agenda bisa dilakukan di sini (Loji Gandrung-red) atau Balaikota, istri saya kalau PKK juga masih sering di sini," kata dia.

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini belum ada rencana mau tinggal di bangunan yang mempunyai gaya arsitektur Indis, yakni perpaduan antara budaya Eropa (Belanda) dengan budaya lokal (Jawa) ini. Masih bolak balik rumah pribadi dan Loji Gandrung, apalagi jaraknya dekat tidak terlalu jauh.

"Belum ada rencana, masih bolak balik saja," ungkap dia.

Sementara itu salah satu keamanan yang berjaga di Loji Gandrung, Imron mengatakan jika di Loji Gandrung hanya dipakai kegiatan wali kota seperti menerima tamu.

Baca Juga:Bermodal Ini, Gibran Yakin Solo Lahirkan Atlet Mumpuni

"Wali kota tidak tinggal di sini tapi kediaman pribadinya. Di sini hanya untuk acara saja, kalau sudah selesai pulang," imbuhnya.

Lanjut dia, ada beberapa barang yang sudah dibawa ke sini. Tapi tidak tahu apakah mau ditempati atau tidak.

Meski tidak ditempati untuk tinggal, perawatan rutin dilakukan setiap hari, menyapu atau membersihkan halaman. Karena masih dipakai untuk rapat-rapat atau menjamu tamu.

"Tidak tahu mau ditempati untuk tinggal ada tidak. Beberapa barang sudah ada yang dibawa ke sini," sambungnya.

Seperti diketahui, Loji Gandrung adalah bangunan yang memiliki perpaduan Eropa dan Jawa. Awalnya Loji Gandrung merupakan rumah tinggal milik Johannes Augustinus Dezentje (1897-1839) yang dibangun
pada 1830.

Johannes Augustinus Dezentje merupakan merupakan seorang pioner perkebunan Belanda pertama di wilayah Surakarya dan dikenal sebagai tuan tanah di Ampel, Boyolali (de legendarisch solose planter en landheer van Ampel).

Dulu Loji Gandrung sering dipakai untuk pesta dan dansa oleh orang-orang Eropa atau Jawa yang berada disekitarnya. Orang-orang menyebutnya sebagai gandrungan.

Kata gandrungan berasal dari bahasa Jawa yang memiliki kata dasar gandrung. Artinya menyenangkan atau bisa juga tergila-gila karena asmara.

Ketika masa pendudukan Jepang atas Solo, Loji Gandrung sempat menjadi markas bagi pimpinan pasukan tentara Jepang.

Loji Gandrung juga pernah dipakai oleh Jenderal Gatot Subroto untuk menyusun strategi militer buat menghadapi agresi militer Belanda dam sekutu.

Sehingga di depan Loji Gandrung, dibangun patung Gatot Subroto menghadap utara atau Jalan Slamet Riyadi.

Setelah itu Loji Gandrung dipakai sebagai rumah dinas Wali Kota Solo. Presiden Joko Widodo, FX Rudi Hadyatmo semasa menjadi wali kota menempati Loji Gandrung.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini