SuaraSurakarta.id - Putri Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai menegaskan agar pihak luar tak ikut campur berkaitan dengan konflik yang terjadi di keraton.
Hal itu ditegaskan Timoer menanggapi keberadaan Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nur Adiningrat.
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, GKR Timoer menyebut Dani bukan darah dalam atau keluarga langsung Keraton Solo namun mengklaim perwakilan PB XIII.
“Kalau memang ini urusan keluarga, orang lain tidak usah berbicara. Cukup darah dalem. Saya tidak kenal itu Dani, dia masuk setelah kami pergi. Anda [media] berbicara dengan Dani kan? Saya tidak mengenal dia,” papar Timoer.
Baca Juga:Jokowi Dinilai Bisa Redam Geger Keluarga Keraton Solo
Timoer menjelaskan, sejak dia lahir, besar, menikah, hingga menjanda di Keraton Solo tidak mengenal Dani karena bukan anggota keluarga.
Ia mengaku sudah bertemu dengan Dani berulang kali. Ia bercerita saat pembangunan kantor kompleks Alun-alun Kidul, Dani menemui Timoer sebagai utusan Sinuhun.
Lalu, Timoer meminta Dani mengantarkannya ke Sinuhun. Namun Dani justru menjawab tidak pernah bertemu Sinuhun.
“Kalau tidak pernah bertemu Sinuhun lalu siapa yang menyuruh. Katanya utusan dalem, jadi masuk akal kan. Semua bisa kok kalau ngaku-ngaku utusan Sinuhun. Jadi saya minta media mengabarkan dengan nurani,” papar dia.

Menanggapi hal itu, Dani Nur Adiningrat, mengaku bersyukur saat GKR Timoer, GKR Moeng, serta abdi dalem penari sudah keluar dari Keraton.
Baca Juga:Putri Raja Solo PB XIII Akhirnya Bisa Keluar dari Keraton
Menurutnya, pihaknya tidak pernah mengunci dua putri Keraton itu. Bahkan, ia mempersilakan mereka untuk keluar. Ia menyebut kedatangan dua putri itu juga tanpa undangan dan izin PB XIII.
- 1
- 2