Kini Memilah Buku Tak Memakan Waktu Berkat Perpustakaan Digital

Akibatnya, daya saing, indeks pembangunan manusia, inovasi, pendapatan per kapita hingga indeks kebahagiaan pun rendah.

Siswanto
Kamis, 04 Februari 2021 | 14:12 WIB
Kini Memilah Buku Tak Memakan Waktu Berkat Perpustakaan Digital
Ilustrasi buku (Shutterstocks)

SuaraSurakarta.id - Saat ini, memilah buku tidak lagi sulit dan memakan waktu berkat kehadiran perpustakaan digital. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Perpustakaan Nasional telah mempersiapkan buku-buku digital.

"Silakan belajar dari rumah melalui seluruh buku digital yang dipersiapkan perpustakaan nasional dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dalam pembukaan webinar Penguatan Budaya Literasi Melalui Inovasi Layanan Perpustakaan Berbasis Digital untuk Mewujudkan SDM Unggul, Kamis (4/2/2021).

Syarif mengatakan permasalahan literasi yang dialami di Indonesia adalah masih rendahnya budaya baca yang berujung kepada rendahnya indeks literasi.

Akibatnya, daya saing, indeks pembangunan manusia, inovasi, pendapatan per kapita hingga indeks kebahagiaan pun rendah.

Baca Juga:Pembangunan SDM Tidak Bisa Dipisahkan dari Peran Perpustakaan

Syarif menambahkan semua punya peran untuk mencari jalan keluar, mulai dari negara, para pengarang dan penulis buku, penerbit, penerjemah dan regulasi yang bisa memperkecil ketimbangan distribusi bahan bacaan antarwilayah Indonesia.

Dengan total jumlah penduduk sekitar 268 juta jiwa dan total bahan bacaan sebanyak 22 juta eksemplar, rasio nasionalnya hanya 0,098, tidak sampai satu buku untuk satu orang per tahun.

Jumlah buku paling banyak ada di pulau Jawa dan Bali, yakni 11 juta eksemplar, sama halnya dengan jumlah penduduk yang mencapai 154 jiwa sehingga angka rasio pun kecil.

Artinya, meski kota-kota besar di pulau Jawa memberikan fasilitas baca yang mumpuni, itu belum sebanding dengan jumlah penduduk yang besar.

"Ini yang jadi problematika rendahnya minat baca," kata dia.

Baca Juga:Bombana Kini Miliki Gedung Perpustakaan Baru Senilai Rp 10 Miliar

Perpustakaan Nasional membuat berbagai inovasi untuk mengatasinya, termasuk dengan membeli hak cipta buku dan melakukan digitalisasi seluruh teks sehingga bisa dibaca melalui iPusnas dengan gawai.

Selain itu, meningkatkan jumlah perpustakaan dalam jejaring perpustakaan digital nasional dalam Indonesia one Search.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deni Kurniadi, penyediaan e-resources mencakup tidak kurang dari 2,3 miliar artikel, 106.473 judul jurnal daring dan sekitar 283.946 judul buku digital. Juga ada aplikasi berbasis web Khastara yang berisi konten digitalisasi manuskrip. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak