"Kemudian, prosedur yang jelas. Ahli waris tinggal melakukan proses klaim ke perusahaan dan pencairan langsung ke ahli waris saat semua syarat telah terpenuhi," tuturnya menambahkan.
Sayangnya, lanjut Mamat, sapaan akrabnya, Survei GoBear Financial Health Index 2020 mengungkap mayoritas masyarakat baru memulai merencanakan keuangannya saat berusia 35 tahun.
Selain itu, mereka juga baru memulai merencanakan harta warisan ketika usia mereka 41 tahun.
"Seharusnya 10-15 tahun lalu sudah merencanakan keuangannya. Kalau di usia 35 tahun mereka pasti sudah disibukkan dengan berbagai pengeluaran seperti pendidikan anak, renovasi rumah," tambah dia.
Baca Juga:Duka Eropa di Akhir Tahun 2020: 3 Legenda Tutup Usia, Warisan Jadi Rebutan
Ia melanjutkan, perilaku tersebut harus segera diubah mengingat perencanaan keuangan jangka panjang, termasuk dana warisan, akan menjadi bekal bagi orang tersayang dan bantu meminimalkan rasa khawatir.
Apalagi dalam hal warisan, banyak orang berasumsi bahwa mereka baru perlu menyiapkannya sudah cukup mapan ataupun berusia lanjut. Padahal justru sebaliknya. Asuransi jiwa sebagai warisan bisa dimulai sedini mungkin.
"Bahkan saat masih single, tapi sudah punya visi ke depan soal pernikahan dan akan punya anak berapa," katanya.
Lebih cepat, katanya, akan lebih baik karena kita akan membeli premi dalam nominal lebih murah dibandingkan saat sudah lanjut usia.
Baca Juga:Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia, Pantun Riau Harus Dilestarikan
- 1
- 2