SuaraSurakarta.id - Siaga pengamanan terus dilakukan jajaran Polres Sragen menghadapi perayaan Natal, Jumat (25/12/2020) besok.
Dilansir dari Solopos.com jaringan Suara.com, tim dari Satuan Sabhara Polres Sragen menyisir lima gereja yang ada di Kabupaten Sragen. Selain mengerahkan 15 anggota Sat Sabhara untuk menyisir gereja, polisi juga mengandalkan Unit K9 yakni seekor anjing galak dan agresif yang memiliki kemampuan mengendus serta mendeteksi bahan peledak berbahaya.
Anjing berjenis Belgian Malinois itu dikerahkan untuk menyisir setiap sudut gereja mulai dari area taman, tempat duduk jemaat, peralatan musik, serta bagian tersembunyi lain di gereja.
Dengan mengandalkan indra penciumannya yang tajam, K9 mengendus-endus setiap sudut gereja. Ia menuruti perintah polisi yang bertugas sebagai pawangnya.
Baca Juga:Polres Sragen Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan pada Jasad Satpam Cantik
Lima gereja yang disisir polisi dan Unit K9 adalah Gereja Santa Maria Difatima, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Tamanasri, GKJ Sragen di Jl. Raya Sukowati, Gereja Kristen Indonesia (GKI), dan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Keluarga Allah.
"Penyisiran dan sterilisasi gereja dari barang berbahaya ini bertujuan memberi rasa aman dan nyaman bagi jemaat dalam melaksanakan ibadah. Kami memeriksa semua tempat-tempat yang rawan dari ancaman terorisme. Penyisiran betul-betul teliti baik di dalam maupun di luar gereja,” terang Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Sabhara Polres Sragen, Ipda Tukina.
Selain memastikan gereja aman dari potensi gangguan terorisme, polisi juga memberi pengarahan kepada pengurus gereja. Mereka diminta melaksanakan protokol kesehatan secara ketat saat menggelar kegiatan peribadatan pada Hari Natal.
Polisi mengingatkan penerapan prinsip 3 M yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak demi mencegah penularan virus corona.
"Kami telah melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Yang perlu kami waspadai adalah para jemaat yang baru mudik dari luar kota. Meski mereka bawa surat bebas Covid-19, kami tidak yakin surat itu bisa dipertanggungjawabkan. Sebagai langkah antisipasi, kegiatan ibadah tatap muka pada Hari Natal hanya diikuti 30 jemaah. Jumlah itu sudah termasuk panitianya,” terang Kepala GKJ Sragen, Tatag Dardi.
Baca Juga:Minta Ganti Nama Tapi Dilarang, Hendriyanto Aniaya Ibu Kandung hingga Tewas