Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 18 Maret 2025 | 17:58 WIB
Wali Kota Solo Respati Ardi saat meninjau Velodrome Manahan, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

"Ini masih sering dipakai buat even-even tingkat nasional. Kalau internasional itukan harus pakai kayu," sambungnya.

Sebenarnya renovasi ini sudah diusulkan saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Wilayah Soloraya tapi belum terealisasi. Tapi baru terealisasi tahun 2025 ini.

"Saya tidak tahu (kenapa dulu belum terealisasi). Saya kan baru jadi wali kota tiga minggu," tandas dia.

Seperti diketahui Velodrome Manahan ini dibangun pada zaman Presiden Suharto, Velodrome Manahan. Hingga saat ini belum pernah sama sekali direvitalisasi atau dicat ulang.

Baca Juga: Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka saat masih menjadi Wali Kota Solo mengungkapkan dibutuhkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk merenovasi Velodrome Manahan.

Menurutnya, Velodrome Manahan masih sering digunakan, namun kondisinya sudah memprihatinkan karena banyak yang rusak dan kebanjiran.

Sebagai kawasan olahraga bertaraf internasional, lanjutnya, hanya velodrome yang belum tersentuh perbaikan.

“Dibutuhkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk memperbaiki drainase, pembangunan tribun penonton, lintasan trek dan toilet untuk olahraga balap sepeda dan sepatu roda,” ujar Gibran.

Selain merenovasi velodrome, Gibran juga mempresentasikan program prioritas pembangunan Kota Solo di antaranya pembangunan Elevated Rail Joglo, Solo Safari, Taman Balekambang, IKM Mebel Gilingan, serta revitalisasi Pasar Jongke.

Baca Juga: Banjir Efek Elevasi Rel Layang Joglo Dikeluhkan, Respati Ardi Langsung Sambangi Warga

Gibran juga menyinggung prioritas pembangunan manusia melalui revitalisasi Solo Techno Park sebagai sarana peningkatan kualitas anak muda serta ruang untuk berkembang serta Pembangunan Museum Budaya, Sains dan Teknologi yang disiapkan menjadi kawasan pendukung riset dan akademis.

Kontributor : Ari Welianto

Load More