Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 02 Februari 2025 | 18:55 WIB
Owner Wong Solo Group, Puspo Wardoyo bersama Calon Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di Kali Pepe Lamd, Minggu (2/2/2025). [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Wong Solo Group terus mengembangkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah terpenuhi.

Setelah sukses menjalankan program ini di Dusun Kelipan, Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, kini SPPG diperluas ke wilayah Gentan, Baki, Sukoharjo.

Owner Wong Solo Group, Puspo Wardoyo menjelaskan, langkah ini bertujuan untuk memastikan program MBG berjalan efektif dan dapat diadopsi oleh pemerintah tanpa kendala.

Puspo menegaskan bahwa pengalaman panjangnya di industri kuliner dan katering menjadi jaminan bahwa program ini bisa dikelola secara profesional.

Baca Juga: Kronologi Keracunan Massal di Sukoharjo, Lauk Ayam Tepung Sudah Basi?

"Saya memberi contoh bagaimana MBG yang dibiayai APBD bisa berjalan tanpa masalah. Kami sudah berpengalaman di bidang katering, sehingga tahu bagaimana operasional yang baik," ujar Puspo Wardoyo, Minggu (2/2/2025).

Saat ini, terdapat empat dapur yang tersebar di dua titik SPPG, yakni di Ngemplak, Boyolali, dan Gentan, Sukoharjo.

Setiap dapur mampu memproduksi hingga 6.000 porsi makanan bergizi per hari. Untuk menjalankan operasional ini, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 250 juta per hari untuk satu dapur.

Keberlanjutan program ini juga bergantung pada fasilitas pendukung yang memadai, termasuk sistem operasional yang standar dan peralatan dapur yang memenuhi syarat.

Tak hanya itu, modal yang kuat juga menjadi faktor kunci dalam menjaga keberlanjutan layanan MBG.

Baca Juga: Geger Makan Bergizi Gratis Berujung Keracunan Massal di Sukoharjo

Sebelumnya, Puspo Wardoyo mengeluarkan dana pribadi hingga belasan miliar rupiah untuk memastikan program ini berjalan selama dua hingga tiga minggu awal.

Load More