Momen Kehangatan Respati Ardi Saat Berkunjung ke Rumah Pengasuhnya Sewaktu Kecil

SuaraSurakarta.id - Calon Wali Kota Solo nomor urut 02 Respati Ardi terus blusukan dan menyambangi warga.

Salah satunya menyambangi Kampung Danukusuman, Serengan, Solo, Minggu (6/10/2024) siang. Sejumlah warga sudah menyiapkan satu panci besar berisi makanan jenang sum-sum untuk menyambut kedatangan Respati.

"Kae wali kota ku wes teko!," seru salah seorang warga yang melihat kedatangan Respati dari jauh.

Sesampainya di tempat warga berkumpul, Respati menyalami satu per satu dan memperkenalkan diri.

Baca Juga: Adu Gagasan Teguh Prakosa-Bambang Gage dan Respati Ardi-Astrid Widayani Soal Potensi Aglomerasi

"Saya Respati Ibu, Calon Wali Kota Solo nomer urut 2. Mohon doa restu dan dukungannya agar bisa bermanfaat untuk seluruh warga Kota Solo," ucap Respati sembari bersalaman.

Sejumlah warga mengaminkan doa Respati dan meminta foto selfie.

Saat blusukan, Respati tidak lupa mampir ke rumah Bude Sri, pengasuhnya sejak kecil. Dia menceritakan, hampir setiap lebaran mampir ke rumah tersebut.

"Kadang kita juga kumpul di Baluwarti. Karena kita sudah jadi satu keluarga besar di Baluwarti. Saya ini dari kecil sama Bude Sri, dari TK mungkin sampai SMA. Karena Ibu dan Bapak bekerja semua waktu itu," ungkap Respati saat berbincang dengan Sri.

"Namanya Respati ya, tapi kalau saya manggil ya, Mas Ardi saja. Dulu waktu kecil ga pernah mau ikut siapa-siapa, tapi Alhamdulillah ikut saya mau. Dari kecil anaknya pendiam, ga suka ribut-ribut. Ya, dulu saya yang tungguin Mas Ardi dari TK sampai SMA. Saya kemarin kaget juga kok tau-tau jadi Calon Wali Kota Solo. Semoga bisa terwujud, dan jadi wali kota yang amanah, mengayomi dengan semua rakyatnya," JelasjBude Sri setelah berfoto dengan Respati.

Baca Juga: Nonton Final Honda DBL, Respati Ardi Dorong Perbanyak Turnamen Basket di Solo

Usai mampir di rumah Bude Sri, Respati menuju lokasi pembagian jenang sum-sum. Respati turut menyajikan jenang sum-sum kepada seluruh warga.

"Siapa mau jenang? Monggo-monggo. Filosofi dari jenang sum-sum itu kalau mbah-mbah kita dulu untuk menghilangkan capek-capek. Ini dari tepung beras diberi santan dan diguyur kuah gula jawa atau gula aren. Rasanya gurih dan manis menjadi satu di mulut," kata Respati sembari menyiapkan satu porsi jenang.