Tak Kalah dari K-Pop, Musik Koplo Indonesia Dinilai Bisa Lebih Mendunia

SuaraSurakarta.id - Wirausahawan asal Kota Bengawan, Sahli Himawan memiliki pandangan tersendiri terkait potensi musik koplo Indonesia menuju pentas dunia.

Tiap orang memiliki cara tersendiri untuk melepas penat dan bosan dalam menghadapi prolema kehidupan. Baik itu dengan cara piknik, berkumpul dengan teman maupun keluarga dan masih banyak yang lain.

Tak terkecuali dengan Sahli. Ya, pengusaha asal Kota Solo ini memilih untuk melepas penat dan bosan dengan cara bernyanyi.

"Iya, suka (bernyanyi-red). Biasanya untuk melepas kepenatan dari kesibukan harian," kata Sahli Himawan saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (29/6/2024).

Baca Juga: Kilas Balik Ternchem: Band Rock Pertama Indonesia Asal Solo yang Seangkatan The Beatles

Menurutnya, hobi bernyanyinya ini mengalir dari darah keluarga yang juga seorang musisi. Sehingga, tak ayal jika dengan melantunkan lagu dapat membuatnya rilex untuk sedikit melupakan penatnya hidup.

"Seakan bisa membawa ke alam lain, lepas dari seluruh beban untuk sementara waktu," ungkap Sahli Himawan.

Disinggung apakah dirinya juga menyanyikan musik koplo yang saat ini tengah hits di tengah kawula muda tanah air, Sahli Himawan mengaku, justru lagu-lagu itulah yang kerap dinyanyikan. Hal ini dibuktikan, dengan meng-cover sejumlah lagu koplo ternama di channel Youtube miliknya Sahli Himawan.

"Justru, lagu koplo itu fleksibel. Ia bisa bawakan untuk kisah suka maupun duka dengan cara yang menghibur. Bahkan, lagu sedih pun bisa dinyanyikan dengan irama yang asyik, bahkan membuat kita tertawa. Contohnya saja, lagu 'Nemen' yang dibawakan Gilga Sahid atau mungkin musisi Denny Caknan, itu kan sebetulnya kisah sedih, tapi coba dengarkan lagunya. Kita malah bisajoged sambil senyam senyum mengikuti irama lagu itu toh," kata Sahli Himawan sambil berseloroh.

Tak hanya sekedar hiburan, kata Sahli Himawan, musik koplo juga menjadi bagian budaya dari Bangsa Indonesia. Sehingga, wajib untuk dilestarikan khususnya bagi generasi masa kini.

Baca Juga: Kesetiakawanan Itu Bernama Harun Nurasyid: Jual BMW Kesayangan untuk Biaya Promosi Album Pertama Dewa 19

"Ini budaya Indonesia yang harus dilestarikan," tandasnya.