Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 30 April 2024 | 22:28 WIB
Rumah BUMN Solo yang diinisiasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus mendorong anak muda kreatif untuk menjadi pelaku UMKM. [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Rumah BUMN Solo yang diinisiasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus mendorong anak muda kreatif untuk menjadi pelaku UMKM.

Koordinator Rumah BUMN, Wachid Sedyo Prakoso, menjelaskan selama ini kolaborasi antara pihaknya dengan anak muda termasuk mahasiswa di bidang UMKM terus berjalan.

"Salah satunya kami pernah mengajak mahasiswa ISI Solo yans sudang magang untuk membantu membuatkan logo UMKM. Itu salah satu contohnya," kata Wachid, Selasa (30/4/2024).

Dia memaparkan, ada berbagai pelatihan dan pengembangan bisnis yang bisa diikuti UMKM di Rumah BUMN Solo ini. Misalnya, program BRIncubator dari BRI pusat ataupun kelas UMKM yang digelar setiap bulan.

Baca Juga: Jualan Mie Ayam dan Bakso, Ragil Sukses Meraup Untung dengan Menjadi Agen BRILink

Termasuk BRIncubator yang merupakan program pendampingan secara intens dan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM secara digital dan menuju go global.

BRIncubator adalah program pendampingan terhadap UMKM terpilih yang kini digelar di masing-masing Rumah BUMN. Nantinya mereka didampingi para ahli yang profesional di bidang digital dan ekspor. Mereka yang lolos seleksi program BRIncubator berpeluang besar mengikuti pameran-pameran.

"Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa ikut BRIncubator ini. Seleksinya tetap dari pusat, kami memfasilitasi," imbuh dia.

Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Slamet Riyadi Solo Agung Ari Wibowo, Agung Ari Wibowo, mengatakan pihaknya sangat konsen pada pengembangan UMKM. Khususnya upaya agar membawa para UMKM naik kelas.

Menurutnya, keinginan tersebut diwujudkan secara menyeluruh sesuai dengan visi mereka yakni memberi makna Indonesia.

Baca Juga: BRI Berikan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Program Super AgenBRILink

Hal penting lainnya yakni, mereka membangun eksosistem baik antarnasabah maupun ekosistem di komunitas. Salah satu yang saat ini mereka damping yakni kluster car free day (CFD) dan heterospace.

"Misal nasabah kami ada yang usahanya bikin pentol, kami carikan nasabah yang juga menjual daging sapi dari tangan pertama, agar lebih murah," jelasnya.

Load More