SuaraSurakarta.id - Kue-kue kering yang disajikan dalam berbagai perayaan termasuk saat Natal dapat termasuk makanan tinggi kandungan gula.
Sehingga membatasi asupan hidangan ini membantu seseorang terhindar dari masalah kesehatan.
Medical Underwriter Sequis, dr Debora Aloina Ita Tarigan mengatakan satu biskuit atau cookies bisa mengandung 11 - 20 gram gula, yang berarti konsumsi makanan ini secara berlebihan bisa menambah asupan gula cukup banyak pada sistem tubuh secara tidak disadari.
Dia seperti halnya Kementerian Kesehatan menyarankan orang-orang membatasi konsumsi gula per hari yaitu 50 gram atau setara empat sendok makan gula.
Perlu diingat, gula merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan manusia. Namun, konsumsi gula berlebihan dapat berkontribusi menyebabkan penambahan berat badan, obesitas, diabetes bahkan meningkatkan peradangan kronis.
"Dampak buruk yang dihasilkan oleh konsumsi gula berlebihan mungkin tidak akan dirasakan dalam waktu dekat tapi berpengaruh untuk kesehatan jangka panjang," kata dia dilansir dari ANTARA, Minggu (24/12/2023).
Kemudian, bertepatan dengan masa liburan Natal dan Tahun Baru saat ini, Debora mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin mengatur pola makan sehat, dengan memilih makanan bergizi dan seimbang serta tetap mencukupi kebutuhan cairan.
"Karena cairan dalam tubuh mudah terkuras saat bepergian sehingga mengakibatkan tubuh kekurangan cairan maka dari itu perbanyak minum agar tubuh tetap terhidrasi," jelas dia.
Debora mencatat, biasanya frekuensi makan sayur dan buah seseorang akan menurun karena lebih tergoda dengan hidangan kalori tinggi lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya tetap jaga asupan makanan dan pastikan cukup istirahat.
Baca Juga: Harga Tiket Bus Solo-Bandung Lengkap dengan Jam Keberangkatan dan Fasilitas
Lalu, sediakan waktu untuk tetap berolahraga ringan tanpa mengganggu jadwal liburan seperti lebih mengutamakan jalan kaki dibanding naik kendaraan saat mengunjungi beberapa tempat yang berdekatan dan melakukan olahraga ringan, seperti jogging.
Sebaiknya, pastikan tubuh tetap bergerak walaupun tidak sedang melakukan aktivitas bepergian saat liburan.
Kemudian, mengingat kasus COVID-19 meningkat dalam beberapa waktu terakhir, Debora menyarankan masyarakat khususnya dengan penyakit penyerta atau komorbid, menerapkan kembali protokol kesehatan terutama saat berada di fasilitas umum.
"Masker tetap dipakai ketika mengunjungi tempat umum serta berada di antara kerumunan dengan sirkulasi udara yang buruk. Menjaga jarak dan mengurangi mobilitas selama liburan sangat disarankan bagi yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid," demikian pesan dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Politisi PDIP Sebut Pemilu Raya PSI 'Sepak Bola Gajah', Ini Komentar Tegas Jokowi
-
Jokowi Bantah SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu, Namun Sebut Organisasi Ini
-
Ini Alasan Jokowi Tak Pakai Seragam di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
-
Soal Lokasi Kongres PDIP, FX Rudy: Nggak Mungkin di Solo
-
Jambret Wanita Muda di Simpang Balapan, Dua Orang Nyaris Diamuk Massa, Ini Kronologinya