Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 02 November 2023 | 18:08 WIB
Bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai mendaftarkan diri sebagai peserta dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Gedung KPU,Jakarta, Rabu (25/10/2023). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja].

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka merespon santai tudingan bakal playing victim jika dipecat sebagai kader PDIP.

Tudingan itu sebelumnya dilontarkan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun terkait alasan partai berlambang banteng moncong putih itu tidak buru-buru memecat Gibran.

"Nggak (playing victim), membuat narasi-narasi seperti itu," terang Gibran, Kamis (2/11/2023).

Gibran menjelaskan tidak ada niatan sama sekali untuk membuat narasi seolah-olah tersakiti seperti yang disampaikan Komarudin Watubun.

Baca Juga: Jalani Ritual PDIP, Ganjar-Mahfud Bareng Megawati Nyekar ke Makam Bung Karno di Blitar Besok

"Ndak, ndak (tidak ada narasi itu). Sudah ya," ungkap dia.

Seperti diketahui, bahwa DPP PDIP tidak akan buru-buru memecat Gibran yang sudah menjadi bacawapres pendamping Prabowo di pilpres 2024.

Padahal PDIP sudah mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan bila Gibran dipecat saat ini, maka hal itu bisa didramatisir sebagai pihak terzalimi alias playing victim.

Sehingga Komarudin menyebut bahwa PDIP memilih tidak memperbesar persoalan Gibran yang membelot dari arahan ketua umum PDIP Megawati Sukarnoputri.

Baca Juga: Program Pro Rakyat Dinilai Buka Peluang Prabowo Menangkan Pilpres 2024

"Kalau dipecat, nanti Gibran akan berkata 'saya dizalimi'. Itu narasi yang sudah sering kita dengar," kata Komarudin.

Bahkan hingga saat ini Gibran Rakabuming Raka belum mengundurkan dari sebagai kader PDIP. Karena maju dan menjadi bacawapres mendampingi bacapres Prabowo Subianto. 

Gibran bahkan disarankan untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP ke DPC PDIP Solo. 

Komarudin menjelaskan bahwa jika ada kader yang tak lagi tegak lurus dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, maka kader tersebut harus diberhentikan, seperti halnya Gibran.

"Hanya tegak lurus kepada Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Tapi kenyataannya [Gibran] pergi daftar sama Prabowo. Ya berarti dia harus kita berhentikan dari PDIP," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More