Kocak! Gagal Diet karena Kelaparan Tengah Malam, Denny Caknan: Gak Usah Diet-Dietan, Loss Mangan!

SuaraSurakarta.id - Sosok Denny Caknan selalu menjadi bahan perbincangan warganet lantaran celetukan atau tingkahnya yang kocak. Baru-baru ini, Denny Caknan memberikan informasi pada para penggemarnya bahwa dirinya gagal diet.

Seperti diketahui, Denny Caknan memang berniat diet lantaran berat badannya naik secara signifikan semenjak menikah dengan Bella Bonita. Namun, niat tersebut gagal lantaran Denny Caknan tidak bisa menahan rasa laparnya.

Pelantun lagu ‘Cundamani’ itu mengaku tak ada makanan saat tengah malam merasa lapar. Pasalnya, Denny Caknan memang sengaja melarang Bella Bonita masak malam hari untuk menghindari makan larut malam.

“Iki kisah nyata ya. Ini tadi kan aku niatnya diet. Namanya diet kan bagaimana caranya biar nggak makan. Gak masak juga, biar tidak makan malam-malam. Lah ini tadi garap lagu sampai setengah tiga, perutku keroncongan, lapar sekali, bingung aku,” ujar Denny Caknan dalam bahasa Jawa khasnya.

Baca Juga: Nyesek! Bella Bonita Berusaha Legawa Meski Didoakan Meninggal Dunia oleh Haters: Masih Tenang Kok....

Sementara itu, Bella Bonita sendiri sudah tidur, sehingga Denny Caknan mengaku tak tega membangunkannya. Alhasil, ia hanya memakan telur asin dan kerupuk untuk mengganjal laparnya.

“Sengaja ra masak ben disiplin bengi ra mangan, malah nemu ndog asin go ganjel," tulis Denny Caknan.

Denny Caknan kemudian memberikan saran kepada para pejuang diet agar tetap memasak walaupun sengaja tidak makan. Menurutnya, hal itu berguna untuk mengantisipasi kelaparan tengah malam seperti dirinya.

“Makanya kamu kalau niat diet terus kerja lembur tuh kamu masak aja, biar kalau sewaktu-waktu lapar tuh ada. Ini tadi sama sekali nggak ada apa-apa. Memang di setting begitu, tapi perutku sakit banget,” ujar Denny Caknan.

“Kesimpulannya, udah nggak usah diet-dietan. Sakit di perut. Gak usah diet-dietan, loss mangan!” pungkasnya.

Baca Juga: Bella Bonita Didoakan Segera Meninggal Dunia, Istri Denny Caknan Murka

Kontributor : Dinnatul Lailiyah