Isu tersebut juga ahistoris, karena menegasikan sejarah kepemimpinan politik di Indonesia yang sebagiannya diisi oleh dinasti yaitu anak atau keluarga tokoh politik yang pernah duduk di kursi kepemimpinan Indonesia.
Namun sisi lainnya, menurut Yunanto, keturunan politisi memiliki keuntungan yakni mendapatkan pendidikan politik secara intens dari orang tua atau pendahulunya.
"Hal ini karena mereka meyakini bahwa dunia politik itu medan perjuangan yang akan memberikan kemaslahatan bagi bangsa dan negara. Otomatis para orang tua ini mendukung putra-putrinya terjun di dunia politik. Masyarakat tak perlu ambil pusing tentang politik dinasti, apakah dia keturunan Soekarno, Suharto, SBY atau Jokowi atau masyarakat biasa lain. Yang terpenting bagaimana prosedur seseorang menjadi pemimpin politik sudah sejalan dengan prinsip demokrasi dan bukan karena warisan turun temurun," katanya.
Baca Juga: Termasuk Gibran, 4 Nama Masuk Cawapres Prabowo Subianto, Awal Pekan Diumumkan
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak