SuaraSurakarta.id - Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan belum bisa memastikan sampaikan kapan helikopter water bombing akan melakukan pemadaman kebakaran TPA Putri Cempo Solo.
"Sampai kapan itu melihat hasil bukan melihat berapa kalinya. Harapannya dengan water bombing ini kebakaran di TPA Putri Cempo bisa dipadamkan," terang dia saat ditemui disela-sela meninjau kebakaran TPA Putri Cempo, Selasa (19/9/2023).
Bergas menjelaskan pemakaian helikopter water bombing ini karena ada bagian yang bisa dijangkau kalau pemadaman lewat darat.
Itu yang menjadi permasalahan untuk pemadaman kebakaran di TPA Putri Cempo Solo ini.
"Kenapa? Karena ada satu tempat sisi yang tidak mudah untuk dijangkau. Permasalahannya itu," ujar Bergas.
Menurutnya tadi bisa dilihat sudah beberapa kali helikopter mengambil air di sumber air terdekat untuk proses pemadaman api.
Kalau hari ini belum padam maka akan dilanjutkan untuk proses pemadamannya di hari berikutnya.
"Kita lihat perkembangan nanti sore seperti apa. Kalau belum padam nanti akan dilanjutkan di hari berikutnya," katanya.
Bergas berharap bisa cepat padam, karena pengambilan airnya itu jaraknya dekat. Sehingga bolak baliknya itu lebih cepat dan sangat efektif pastinya.
Baca Juga: 817 Koleksi Museum Nasional Terdampak Kebakaran, Tapi Ada yang Masih Utuh
"Mungkin kita lihat durasinya 4 jam dulu. Jadi berjalan terus, ini seperti di Jatim atau di mana berjalan terus sampai padam," ungkap dia.
"Kita tidak harus cepat, tapi ini berjalan terus. Mau diambil air berapa kali terus digelontorkan," lanjutnya.
Meski sudah menggunakan helikopter water bombing, pemadaman lewat jalur darat tetap dilakukan. Bahkan seandainya sudah padam pun tetap wajib dibuat basah, karena cuacanya kemarau jadi masih berpotensi.
"Kalau dirasa sudah tidak asap, sudah bisa dijangkau jalur darat, saya kira sudah aman. Kalau misalnya belum, masih digelontorkan terus," jelas dia.
Sejauh ini di Jateng, ada lima TPA yang terbakar pada musim kemarau ini, terakhir di TPA Ajibarang Kota Semarang. Dari kelima lokasi tersebut tidak semua pemadaman dilakukan dengan metode water bombing.
"Ada lima TPA di Jateng terbakar. Kabupaten dan Kota Tegal, Kabupaten Pemalang tidak pakai water bombing. Yang pakai water bombing di Kota Solo dan Kota Semarang," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Disebut Non Halal, Pemilik Bakso Remaja Solo Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Beredar Kabar Bakso Remaja di Solo Diduga Gunakan Bahan Non Halal
-
Persis Solo Tumbang Lawan Persebaya, Peter De Roo Ngeluh Soal Ini
-
Soal Penerus PB XIII, Ini Komentar Keluarga Keraton Solo
-
Dibuka untuk Umum, Ini Momen Ratusan Siswa Melayat PB XIII di Keraton Solo