SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membocorkan isi pertemuan yang dilakukan dengan Presiden Dewan Ekonomi dan Sosial atau ECOSOC Perserikatan Bangsa-Bangsa (pbb) Paula Navaes di New York, Amerika Serikat, Selasa (12/9) waktu setempat.
Gibran mengatakan sempat berbagi cerita dengan Paula terkait kondisi UMKM dan pekerja kreatif di Solo usai pandemi COVID-19.
"Menurut dia, selama pandemi Covid-19 para pelaku UMKM Solo beradaptasi dan mampu memanfaatkan digitalisasi untuk dapat memperluas pasar," kata dia dilansir dari ANTARA, Kamis (14/9/2023).
Ia mengaku banyak berkolaborasi dengan pihak swasta dalam memperkuat UMKM untuk dapat memperluas akses pasar tidak hanya di pasar dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Selain itu, dikatakannya, usai pandemi COVID-19 berbagi kegiatan di Solo mulai menggeliat sehingga mampu menggerakkan perekonomian lokal.
"Pascapandemi, kegiatan-kegiatan seperti musik, budaya sampai olah raga di Solo sudah kembali menggeliat. Bahkan jadwal agenda event di Solo sudah padat. Nanti begitu saya sampai di Solo juga langsung ada event Persembahan dari Solo di Mangkunegaran," ujar dia.
Menurut dia, kondisi tersebut menandakan ekonomi kreatif mulai menggeliat dan diharapkan bisa berdampak positif bagi perekonomian lokal.
Pada pertemuan yang juga didampingi oleh Duta Besar Perutusan Tetap RI untuk PBB Arrmanatha Nasir, Gibran juga memaparkan 17 titik prioritas pembangunan Kota Solo.
Sementara itu, Paula Navaes mengatakan 17 titik prioritas pembangunan di Solo tersebut sudah sejalan dengan program Sustainable Development Goals.
Ia juga mengapresiasi program tersebut karena menilai Kota Solo benar-benar fokus pada permasalahan pengentasan kemiskinan serta keterlibatan anak muda pada pembangunan kota dan ekonomi kreatif.
ECOSOC juga menyebut kebijakan Pemerintah Kota Solo dinilai sukses dalam memperkuat UMKM melalui digitalisasi sehingga dapat menjadi sumber pertumbuhan baru.
Upaya tersebut dianggap menjadi contoh nyata berbagai isu yang menjadi bahasan di PBB, di mana digital platform dapat menjadi fasilitator bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pertemuan tersebut juga sejalan dengan upaya Indonesia untuk terus menggemakan isu ekonomi kreatif sebagai agenda global. Apalagi saat ini Pemerintah Republik Indonesia sedang inisiasi rancangan resolusi Promoting Creative Economy for Sustainable Development yang bertujuan meningkatkan kepedulian dan menciptakan kerja sama bagi pertumbuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak