Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:18 WIB
Kerja persaudaraan yang digagas sejak tahun 2019 oleh warga Desa Gendayakan, Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam GAPADRI dari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), Padasuka (Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga) dan Djarum Foundation sukses mengangkat dan mendistribusikan air dari Goa Jomblang, Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah. [Suara.com/dok]

Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto mengatakan, Djarum Foundation melalui program Djarum Sumbangsih Sosial tergerak membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi warga Gendayakan.

Meski sudah menemukan sumber air bersih di Goa Jomblang, proses distribusi air bersih ke rumah-rumah warga tidak mudah. Goa Jomblang merupakan goa vertikal yang memiliki kedalaman 180 meter, atau setara dengan 45 lantai gedung bertingkat.

"Jika diukur, kedalaman goa melebihi tingginya Monas. Tidak mudah mengangkat air dengan kedalaman seperti itu. Dibutuhkan instalasi pompa dan pipa yang kuat untuk mengangkat air ke atas. Di sinilah Djarum Foundation melalui program Djarum Sumbangsih Sosial hadir untuk mendukung pengangkatan air dan pendistribusiannya sehingga dapat dinikmati oleh warga desa," jelas Budiharto.

Proses optimalisasi pendistribusian air bersih Goa Jomblang terus disempurnakan. Pada 2023, Djarum Foundation memperkokoh instalasi pompa, kelistrikan dan proses pendistribusian air ke warga. 

Baca Juga: Breaking News: Mulai Besok Jepang Buang Air Limbah Radioaktif ke Laut

Instalasi pompa meliputi penggantian pompa berupa tiga unit pompa submersible yakni 1 unit Grundfos dan 2 unit Franklin dari Jerman. Lalu, penggantian instalasi pipa juga diganti dari yang semula pipa pvc menjadi pipa stainless steel agar tidak mudah pecah.

Sedangkan pada sistem kelistrikan, tegangan listrik yang sering turun diperbaiki dengan penggantian trafo dan kabel tanpa percabangan. Kabel yang didesain khusus ini berfungsi menghambat voltase naik-turun sehingga menanggulangi risiko pompa terbakar. Daya listrik juga dinaikkan menjadi 11.000 VA per 1 phase dari sebelumnya 4.000 VA per 1 phase.

"Selain itu, kami juga melakukan penutupan pada mulut goa dengan memasang steel grating di bibir goa. Hal ini dilakukan untuk mencegah benda-benda asing yang masuk dari ketinggian lebih dari 100 meter yang dapat merusak instalasi pompa," urai Budiharto.

Dengan berbagai peningkatan tersebut, saat ini debit air yang diangkat dari Goa Jomblang mampu memenuhi kebutuhan air warga di empat dusun. Tak hanya itu, melimpahnya debit air dari Goa Jomblang ini kelak juga akan dinikmati oleh tujuh dusun lainnya di Desa Gendayakan. Sehingga, di masa mendatang, 11 dusun akan segera menikmati air bersih.

"Berdasarkan kalkulasi, debit air yang saat ini sudah berhasil diangkat dari Goa Jomblang mampu memenuhi kebutuhan air untuk 2.071 warga yang tersebar di 11 dusun di Desa Gendayakan. Ini adalah kabar yang sangat menggembirakan. Di tengah musim kemarau yang sedang terjadi di sebagian wilayah Indonesia, kerinduan warga desa Gendayakan terhadap air bersih kini mulai terobati. Ke depan, kami berharap semoga kerja persaudaraan ini semakin memberikan manfaat ke lebih banyak warga desa," papar Budiharto, dengan nada optimistis.

Baca Juga: Rencana Erick Thohir di Balik Merger Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air

Sementara itu, Mesinem, selaku warga Desa Gendayakan mengucap syukur dan berterimakasih atas kerja kolaboratif berbagai institusi yang telah berupaya menghadirkan air bersih ke rumah-rumah warga. Ia yakin, pendistribusian air dari Goa Jomblang tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar warga terhadap air, tapi juga mampu mengangkat kesejahteraan hidup warga desa yang mayoritas sebagai petani.

Load More